Unjuk Kerja Gerakan Heaving Kapal Bantuan Pemerintah dan Keberhasilan Operasionalnya, sebagai Dampak Keberadaan Muatan
View/ Open
Date
2019Author
Dewi, Riana Citra
Iskandar, Budhi Hascaryo
Novita, Yopi
Metadata
Show full item recordAbstract
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap (DJPT) memberikan bantuan berupa kapal penangkap ikan
kepada nelayan. Namun kapal bantuan yang ditujukan ke Cilacap memiliki bobot
kosong yang lebih berat bila dibandingkan dengan kapal lain yang memiliki
dimensi utama kapal yang sama. Kapal yang memiliki bobot kosong lebih berat
akan menimbulkan olah gerak yang buruk saat beroperasi dan berkurangnya
kapasitas daya tampung kapal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menghitung
perbedaan bobot kapal bantuan dan kapal nelayan, menghitung amplitudo heaving
kedua kapal, membandingkan amplitudo heaving dan keuntungan operasional
kapal bantuan berdasarkan simulasi bobot hasil tangkapan, dan
merekomendasikan muatan maksimal yang dapat ditampung oleh kapal bantuan.
Penelitian dilakukan terhadap kapal bantuan dan kapal nelayan berukuran panjang
x lebar x tinggi yaitu 10,00 m x 1,20 m x 0,90 m berbahan fiberglass yang
memiliki bobot kapal berbeda. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bobot
kosong kapal bantuan yaitu 277,185 kg dan kapal nelayan 95,417 kg dengan
perbedaan antara keduanya yaitu 181,768 kg. Nilai amplitudo heaving kapal
nelayan lebih baik dibandingkan kapal bantuan. Nilai amplitudo heaving kapal
bantuan setelah dilakukan pengurangan bobot hasil tangkapan yaitu 0,17 m.
Estimasi keuntungan operasional pada kondisi muatan 2.937 kg yaitu Rp.
28.806.620.