Show simple item record

dc.contributor.advisorRoosita, Katrin
dc.contributor.advisorSinaga, Tiurma
dc.contributor.authorMa'rifah, Bahriyatul
dc.date.accessioned2019-09-30T04:30:53Z
dc.date.available2019-09-30T04:30:53Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98683
dc.description.abstractMasa postpartum merupakan tahap kritis dalam kehidupan yang menentukan status kesehatan ibu dan bayi baru lahir (WHO 2014). Selama awal periode postpartum ini terjadi peningkatan mobilisasi lemak dan protein untuk memenuhi kebutuhan energi pada permulaan masa laktasi. Kondisi ini dapat mendorong meningkatnya produksi reactive oxygen species (ROS) (Castillo et al. 2006). Konsentrasi ROS yang berlebihan dalam tubuh apabila tidak disertai dengan antioksidan yang memadai akan menyebabkan terjadinya stres oksidatif (Kumar et al. 2015; Moolchandani dan Sareen 2018). Nutrasetikal Galohgor pada umumnya digunakan sebagai pangan laktogogum oleh masyarakat suku Sunda yang memiliki manfaat untuk meningkatkan produksi air susu, mempercepat penyembuhan rahim dan meningkatkan kebugaran (Roosita et al. 2003; Dahlianti et al. 2005; Roosita et al. 2008a; Roosita et al. 2008b; Roosita et al. 2014). Galohgor juga secara signifikan dapat meningkatkan antioksidan endogen superoxide dismustase (SOD) dan menurunkan kadar malondialdehyde (MDA) plasma tikus dan subjek penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 (Leatemia 2010; Setyaningsih et al. 2017). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh intervensi cookies Galohgor terhadap kadar β-karoten serum dan penanda stres oksidatif pada ibu postpartum. Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan rancangan post controlled design yang dilakukan di 4 wilayah Puskesmas Kota Bogor, Jawa Barat. Kriteria inklusi untuk subjek yaitu ibu postpartum berusia 26 – 40 tahun, hamil tunggal, melahirkan bayi secara normal, bayi bukan kelahiran pertama, subjek dalam keadaan sehat, tidak mempunyai riwayat komplikasi kehamilan dan persalinan, tidak sedang menjalani pengobatan medis, tidak mengonsumsi alkohol dan tidak merokok, dapat berkomunikasi dengan baik dan bersedia menjadi subjek penelitian yang ditegaskan melalui persetujuan informed consent. Kriteria eksklusi adalah ibu postpartum tidak menyusui bayinya secara eksklusif selama periode intervensi. Protokol penelitian ini telah disetujui oleh Komisi Etik yang Melibatkan Subjek Manusia, IPB No. 081/IT3.KEPMSMIPB/ SK/2018. Subjek yang terpilih dikelompokkan menjadi kelompok kontrol (n = 10) dan cookies Galohgor (n = 9). Intervensi dilakukan selama 14 hari. Kelompok kontrol diberikan 40 gram cookies tanpa serbuk Galohgor. Kelompok cookies Galohgor diberikan 40 gram cookies (mengandung 4 gram serbuk Galohgor) setiap harinya. Sebanyak 40 g cookies Galohgor mengandung 208 kkal energi, 3.2 g protein, 6.8 g lemak, 30.4 g karbohidrat dan 0.0584 mg β-karoten. Sebanyak 40 g cookies kontrol mengandung 203 kkal energi, 2.6 g protein, 5.9 g lemak, 31.6 g karbohidrat dan 0.0224 mg β-karoten (Roosita et al. 2018) Analisis β-karoten serum dan status vitamin A (retinol serum) subjek menggunakan metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Penanda stres oksidatif yang digunakan pada penelitian ini adalah malondialdehyde (MDA), diukur dengan metode Thiobarbituric Acid Reactive v Subtannce (TBARS). Pengolahan data asupan antioksidan yang meluputi asupan β-karoten, vitamin A, vitamin C, vitamin E, seng dan selenium menggunakan software nutrisurvey 2007 dengan data base Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) dan USDA SR28. Analisis normalitas data dengan Klomogorov smirnov. Uji beda menggunakan Independent T-test (data berdistribusi normal) atau Mann Whitney (data tidak berdistribusi normal). Uji Analysis of Covariance (ANCOVA) digunakan untuk mengetahui pengaruh cookies Galohgor dengan mengontrol variabel kovariat. Karakteristik subjek yang meliputi usia, paritas, usia kandungan saat persalinan terakhir, indeks massa tubuh (IMT), lingkar lengan atas (LILA) dan status vitamin A (retinol serum) tidak berbeda nyata antara kelompok cookies Galohgor dan kelompok kontrol (p>0.05). Rata-rata IMT subjek termasuk dalam kategori obesitas I dengan rata-rata IMT pada kelompok cookies Galohgor sebesar 28.2±4.6 kg/m2 dan kelompok kontrol sebesar 26.1±3.1 kg/m2. Rata-rata LILA subjek termasuk dalam kategori tidak berisiko KEK dengan rata-rata LILA pada kelompok cookies Galohgor sebesar 28.8±3.0 cm dan kelompok kontrol sebesar 27.9±2.1 cm. Status vitamin A subjek termasuk dalam kategori normal dengan rata-rata kadar retinol serum pada kelompok cookies Galohgor sebesar 1.17±0.23 μmol/L dan kelompok kontrol sebesar 1.31±0.34 μmol/L. Asupan antioksidan yang berasal dari bahan pangan meliputi β-karoten, vitamin A, vitamin C, vitamin E, seng dan selenium tidak berbeda signifikan pada kedua kelompok (p>0.05). Asupan antioksidan yang berasal dari bahan pangan tidak menyertakan asupan antioksidan dari cookies intervensi dalam perhitungan. Konsumsi pangan yang mengandung antioksidan berupa sayuran, buah-buahan, pangan nabati, pangan hewani dan teh tidak berbeda signifikan pada kelompok kontrol dan kelompok cookies Galohgor (p>0.05). Berdasarkan rekomendasi dalam pedoman gizi seimbang (PGS), konsumsi sayuran dan pangan nabati selama intervensi pada sebagian besar subjek (73.7%) termasuk dalam kategori cukup. Konsumsi buah-buahan dan pangan hewani sebagian besar subjek termasuk dalam kategori kurang, secara berturut-turut sebesar 78.9% dan 57.9%. Rata-rata kadar β-karoten serum pada kelompok cookies Galohgor lebih tinggi, yaitu 0.141±0.094 μmol/L dibandingkan kelompok kontrol, yaitu 0.106±0.051 μmol/L (p<0.05) setelah dikoreksi (adjusted) dengan paritas, IMT, MDA serum, asupan β-karoten dan asupan seng yang berasal dari pangan. Ratarata kadar MDA serum pada kelompok cookies Galohgor lebih rendah, yaitu 0.82±0.25 μmol/L dibandingkan dengan kelompok kontrol, yaitu 0.93±0.27 μmol/L (p<0.05) setelah dikoreksi (adjusted) dengan usia, paritas, IMT, LILA, β- karoten serum, retinol serum, asupan vitamin C, asupan vitamin E dan asupan seng yang berasal dari pangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cookies Galohgor bermanfaat untuk kesehatan khususnya dapat meningkatkan β-karoten serum dan memperbaiki kondisi stres oksidatif yang diukur dengan biomarker MDA serum.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcNutrition Scienceid
dc.subject.ddcCookies Galohgorid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titlePengaruh Intervensi Cookies Galohgor Terhadap Kadar β-Karoten Serum dan Stres Oksidatif pada Ibu Postpartumid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordβ-karotenid
dc.subject.keywordgalohgorid
dc.subject.keywordibu postpartumid
dc.subject.keywordMDAid
dc.subject.keywordstres oksidatifid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record