Pengaruh Intervensi Cookies Galohgor Terhadap Kadar β-Karoten Serum dan Stres Oksidatif pada Ibu Postpartum
View/ Open
Date
2019Author
Ma'rifah, Bahriyatul
Roosita, Katrin
Sinaga, Tiurma
Metadata
Show full item recordAbstract
Masa postpartum merupakan tahap kritis dalam kehidupan yang
menentukan status kesehatan ibu dan bayi baru lahir (WHO 2014). Selama awal
periode postpartum ini terjadi peningkatan mobilisasi lemak dan protein untuk
memenuhi kebutuhan energi pada permulaan masa laktasi. Kondisi ini dapat
mendorong meningkatnya produksi reactive oxygen species (ROS) (Castillo et al.
2006). Konsentrasi ROS yang berlebihan dalam tubuh apabila tidak disertai
dengan antioksidan yang memadai akan menyebabkan terjadinya stres oksidatif
(Kumar et al. 2015; Moolchandani dan Sareen 2018). Nutrasetikal Galohgor pada
umumnya digunakan sebagai pangan laktogogum oleh masyarakat suku Sunda
yang memiliki manfaat untuk meningkatkan produksi air susu, mempercepat
penyembuhan rahim dan meningkatkan kebugaran (Roosita et al. 2003; Dahlianti
et al. 2005; Roosita et al. 2008a; Roosita et al. 2008b; Roosita et al. 2014).
Galohgor juga secara signifikan dapat meningkatkan antioksidan endogen
superoxide dismustase (SOD) dan menurunkan kadar malondialdehyde (MDA)
plasma tikus dan subjek penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 (Leatemia 2010;
Setyaningsih et al. 2017).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh intervensi
cookies Galohgor terhadap kadar β-karoten serum dan penanda stres oksidatif
pada ibu postpartum. Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan
rancangan post controlled design yang dilakukan di 4 wilayah Puskesmas Kota
Bogor, Jawa Barat. Kriteria inklusi untuk subjek yaitu ibu postpartum berusia 26 –
40 tahun, hamil tunggal, melahirkan bayi secara normal, bayi bukan kelahiran
pertama, subjek dalam keadaan sehat, tidak mempunyai riwayat komplikasi
kehamilan dan persalinan, tidak sedang menjalani pengobatan medis, tidak
mengonsumsi alkohol dan tidak merokok, dapat berkomunikasi dengan baik dan
bersedia menjadi subjek penelitian yang ditegaskan melalui persetujuan informed
consent. Kriteria eksklusi adalah ibu postpartum tidak menyusui bayinya secara
eksklusif selama periode intervensi. Protokol penelitian ini telah disetujui oleh
Komisi Etik yang Melibatkan Subjek Manusia, IPB No. 081/IT3.KEPMSMIPB/
SK/2018.
Subjek yang terpilih dikelompokkan menjadi kelompok kontrol (n = 10)
dan cookies Galohgor (n = 9). Intervensi dilakukan selama 14 hari. Kelompok
kontrol diberikan 40 gram cookies tanpa serbuk Galohgor. Kelompok cookies
Galohgor diberikan 40 gram cookies (mengandung 4 gram serbuk Galohgor)
setiap harinya. Sebanyak 40 g cookies Galohgor mengandung 208 kkal energi, 3.2
g protein, 6.8 g lemak, 30.4 g karbohidrat dan 0.0584 mg β-karoten. Sebanyak 40
g cookies kontrol mengandung 203 kkal energi, 2.6 g protein, 5.9 g lemak, 31.6 g
karbohidrat dan 0.0224 mg β-karoten (Roosita et al. 2018)
Analisis β-karoten serum dan status vitamin A (retinol serum) subjek
menggunakan metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC).
Penanda stres oksidatif yang digunakan pada penelitian ini adalah
malondialdehyde (MDA), diukur dengan metode Thiobarbituric Acid Reactive
v
Subtannce (TBARS). Pengolahan data asupan antioksidan yang meluputi asupan
β-karoten, vitamin A, vitamin C, vitamin E, seng dan selenium menggunakan
software nutrisurvey 2007 dengan data base Tabel Komposisi Pangan Indonesia
(TKPI) dan USDA SR28. Analisis normalitas data dengan Klomogorov smirnov.
Uji beda menggunakan Independent T-test (data berdistribusi normal) atau Mann
Whitney (data tidak berdistribusi normal). Uji Analysis of Covariance (ANCOVA)
digunakan untuk mengetahui pengaruh cookies Galohgor dengan mengontrol
variabel kovariat.
Karakteristik subjek yang meliputi usia, paritas, usia kandungan saat
persalinan terakhir, indeks massa tubuh (IMT), lingkar lengan atas (LILA) dan
status vitamin A (retinol serum) tidak berbeda nyata antara kelompok cookies
Galohgor dan kelompok kontrol (p>0.05). Rata-rata IMT subjek termasuk dalam
kategori obesitas I dengan rata-rata IMT pada kelompok cookies Galohgor sebesar
28.2±4.6 kg/m2 dan kelompok kontrol sebesar 26.1±3.1 kg/m2. Rata-rata LILA
subjek termasuk dalam kategori tidak berisiko KEK dengan rata-rata LILA pada
kelompok cookies Galohgor sebesar 28.8±3.0 cm dan kelompok kontrol sebesar
27.9±2.1 cm. Status vitamin A subjek termasuk dalam kategori normal dengan
rata-rata kadar retinol serum pada kelompok cookies Galohgor sebesar 1.17±0.23
μmol/L dan kelompok kontrol sebesar 1.31±0.34 μmol/L.
Asupan antioksidan yang berasal dari bahan pangan meliputi β-karoten,
vitamin A, vitamin C, vitamin E, seng dan selenium tidak berbeda signifikan pada
kedua kelompok (p>0.05). Asupan antioksidan yang berasal dari bahan pangan
tidak menyertakan asupan antioksidan dari cookies intervensi dalam perhitungan.
Konsumsi pangan yang mengandung antioksidan berupa sayuran, buah-buahan,
pangan nabati, pangan hewani dan teh tidak berbeda signifikan pada kelompok
kontrol dan kelompok cookies Galohgor (p>0.05). Berdasarkan rekomendasi
dalam pedoman gizi seimbang (PGS), konsumsi sayuran dan pangan nabati
selama intervensi pada sebagian besar subjek (73.7%) termasuk dalam kategori
cukup. Konsumsi buah-buahan dan pangan hewani sebagian besar subjek
termasuk dalam kategori kurang, secara berturut-turut sebesar 78.9% dan 57.9%.
Rata-rata kadar β-karoten serum pada kelompok cookies Galohgor lebih
tinggi, yaitu 0.141±0.094 μmol/L dibandingkan kelompok kontrol, yaitu
0.106±0.051 μmol/L (p<0.05) setelah dikoreksi (adjusted) dengan paritas, IMT,
MDA serum, asupan β-karoten dan asupan seng yang berasal dari pangan. Ratarata
kadar MDA serum pada kelompok cookies Galohgor lebih rendah, yaitu
0.82±0.25 μmol/L dibandingkan dengan kelompok kontrol, yaitu 0.93±0.27
μmol/L (p<0.05) setelah dikoreksi (adjusted) dengan usia, paritas, IMT, LILA, β-
karoten serum, retinol serum, asupan vitamin C, asupan vitamin E dan asupan
seng yang berasal dari pangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cookies
Galohgor bermanfaat untuk kesehatan khususnya dapat meningkatkan β-karoten
serum dan memperbaiki kondisi stres oksidatif yang diukur dengan biomarker
MDA serum.
Collections
- MT - Human Ecology [2236]