dc.description.abstract | Sumber logam berat yang masuk ke perairan dapat berasal secara alami baik
proses geologi kompleks (pelapukan mineral dari daratan yang sewaktu-waktu
terdeposisi di dasar laut) maupun proses biogenik dan non alami yang
berhubungan dengan aktivitas manusia. Sumber logam berat dari aktivitas
manusia (antropogenik) dapat masuk ke perairan di antaranya berasal dari
berbagai limbah industri, transportasi, dan penambangan. Di dalam lingkungan
perairan, logam berat terdapat dalam bentuk terlarut dan partikel yang saling
berinteraksi melalui proses adsorpsi dan desorpsi. Logam berat dalam partikel
selanjutnya akan mengendap di dasar perairan, akan mengalami interaksi secara
kimia yang berhubungan dengan perilaku fisik dan kimia. Interaksi ini terjadi pada
beberapa mekanisme asosiasi dengan karbonat, Fe-Mn oksida, bahan organik dan
silikat. Secara geokimiawi logam berat di sedimen terbagi menjadi empat fraksi
yaitu terlarutkan asam (acid soluble), tereduksikan (reducible), teroksidasikan
(oxidizable) dan residu. Penelitian ini mengkaji partisi geokimia dan level
kontaminasi logam berat sebagai penentu potensi kontaminasi.
Pengambilan sampel pada 11 titik stasiun dengan 3 zona pesisir timur, barat
dan pulau. Partisi geokimiawi dilakukan dengan 4 tahapan yaitu fraksi terlarutkan
asam (Fraksi 1). Fraksi tereduksikan (fraksi 2), fraksi teroksidasikan (fraksi 3) dan
fraksi residu (fraksi 4). Hasil yang diperoleh menunjukkan komposisi fraksi residu
dan non residu pada zona timur, barat dan pulau memiliki perbedaan. Zona timur
kecenderungan memiliki komposisi fraksi lebih lengkap jika dibandingkan dengan
zona barat dan pulau. Logam Cd yang ditemukan pada zona barat dan pulau
didominasi oleh fraksi residu hingga mencapai 100%, sedangkan logam Pb fraksi
yang mendominasi adalah non residu. Hal ini mengindikasikan bahwa untuk
logam Cd pada bagian barat dan pulau bersumber secara alami dan minim aktifitas
antropogenik. Berbeda dengan Pb yang diduga telah masuk pengaruh dari
aktivitas antropogenik baik zona timur dan barat. Evaluasi kontaminasi
menunjukkan secara keseluruhan logam berat (Ni, Cd, As, Pb, Cr) memiliki nilai
yang <1.5. Klasifikasi pengayaan yang terjadi masih didominasi secara alami,
namun telah ada penambahan aktivitas antropogenik yang masih minim. Indeks
geoakumulasi menunjukkan bahwa logam Cd pada pesisir timur memiliki nilai 0-
1 yang tergolong dalam kelas 1 yang artinya tidak tercemar hingga tercemar
ringan. | id |