Show simple item record

dc.contributor.advisorKusharto, Clara Meliyanti
dc.contributor.advisorMadanijah, Siti
dc.contributor.authorNurhayati
dc.date.accessioned2019-06-20T07:55:30Z
dc.date.available2019-06-20T07:55:30Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97962
dc.description.abstractDaun Moringa oleifera telah terbukti memiliki sifat antimikroba, anti-inflamasi, antikanker, hepatoprotektif, antihipoglikemik dan antioksidan. Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin yang kemudian dikeluarkan tubuh melalui urin, feses, dan keringat. Jika kadar asam urat dalam darah tinggi (hiperurisemia) peranannya dapat beralih menjadi pro-oksidan serta menyebabkan terjadinya endapan dan pengkristalan asam urat pada persendian yang akan menimbulkan peradangan sendi (gout). Hiperurisemia dipengaruhi oleh aktivitas enzim xantine oxidase. Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kapsul dan teh daun kelor terhadap kadar asam urat lansia. Sejumlah 24 subjek berpartisipasi penuh dalam penelitian ini, dengan karakteristik sebagai berikut; berjenis kelamin perempuan dengan kisaran usia 47-68 tahun, dikategorikan sebagai pra lansia dan lanjut usia dengan status perkawinan 70.83% menikah. Tingkat pendidikan subjek sebagian besar sekolah dasar (75%) dan tidak bekerja (58.3%). Sebagian besar subyek tinggal bersama pasangan/anaknya (58.3%). Memiliki jumlah anak lebih ≥6 orang (37.5%). Berdasarkan MNA, sebagian besar lansia (87.5%) masuk dalam kategori status gizi baik, 62.6% subjek memiliki riwayat medis menderita satu jenis penyakit, seperti hipertensi (66.7%). Kecukupan energi dan protein subjek sebagian besar dikategorikan defisit ringan yang diperoleh data nya dengan FFQ semi-kuantitatif. Sebagian besar subyek mengkonsumsi makanan yang mengandung purin pada tingkat sedang sebesar 66.7%. Ekstrak teh daun kelor (Moringa oleifera) memiliki aktivitas antioksidan (IC50) sebesar 88.9 ppm, total fenol sebesar 4.5 mg GAE/g dan flavonoid sebesar 2 mgQE/g. Sedangkan pada bubuk daun kelor memiliki aktivitas antioksidan (IC50) sebesar 78.5 ppm, total fenol sebesar 8.9 mg GAE/g dan flavonoid sebesar 3.6 mgQE/g. Hasil tersebut menunjukkan bahwa daun kelor mengandung antioksidan yang berpotensi untuk kesehatan. Analisis statistik menunjukkan ada penurunan yang signifikan (p<0.05) pada semua perlakuan yaitu kelompok kontrol, kapsul dan teh daun kelor. Pada hari ketujuh intervensi, penurunan terbesar terjadi pada kelompok yang diberikan kapsul kelor sebesar 1.75mg/dL, dengan kelompok yang diberikan teh daun kelor sebesar 1.14mg/dL sedangkan pada hari ke-14 intervensi, penurunan terbesar terjadi pada kelompok yang diberikan teh daun kelor sebesar 2.83mg/dL, diikuti kapsul kelor dengan penurunan sebesar 2.76mg/dL dan kontrol sebesar 1.35 mg/dLid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcHerbsid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePengaruh pemberian kapsul dan teh daun kelor (Moringa oleifera) terhadap kadar asam urat lansiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordantioksidanid
dc.subject.keywordasam uratid
dc.subject.keywordkapsulid
dc.subject.keywordmoringa oleiferaid
dc.subject.keyworddaun tehid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record