Respons Imun dan Mortalitas Kumulatif Udang Vaname Litopenaeus vannamei Pascakoinfeksi White Spot Syndrome Virus dan Vibrio harveyi.
View/ Open
Date
2019Author
Nababan, Yanti Inneke
Faridah, Didah Nur
Lioe, Hanifah Nuryani
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyakit merupakan salah satu faktor kendala dalam kegiatan budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) karena dapat mengakibatkan mortalitas, penurunan produksi dan kerugian ekonomi yang besar. White spot syndrome virus (WSSV) dan Vibrio harveyi merupakan patogen yang umum menginfeksi udang. Patogen WSSV ini umumnya menginfeksi udang di tambak dan dapat mengakibatkan mortalitas udang sebanyak 100 % dalam waktu 3-5 hari pascainfeksi. Patogen V. harveyi merupakan patogen oportunistik yang dapat menginfeksi semua stadia udang, mulai dari stadia nauplius, zoea, mysis dan pascalarva sampai pada udang di tambak pembesaran. Patogen ini merupakan salah satu bakteri Vibriosis dan sangat virulen dan prevalen pada larva dan udang di tambak. Kegiatan budidaya di lapangan menunjukkan bahwa udang umumnya terinfeksi lebih dari satu patogen dan mengakibatkan mortalitas udang yang lebih tinggi dan cepat, serta kerugian ekonomi yang sangat besar dibandingkan dengan infeksi tunggal. Oleh sebab itu, pada penelitian ini dilakukan evaluasi respons imun dan mortalitas kumulatif udang vaname akibat koinfeksi WSSV dan V. harveyi.
Pada tahap pertama dilakukan infeksi tunggal. Udang vaname diinjeksikan V. harveyi dengan dosis V. harveyi 104 CFU mL-1 (V4), 105 CFU mL-1 (V5) dan 106 CFU mL-1 (V6). Infeksi tunggal WSSV dilakukan dengan menginjeksikan WSSV dosis 5 kopi virus μL-1 (W5), 50 kopi virus μL-1 (W50) dan 500 kopi virus μL-1 (W500). Pada perlakuan koinfeksi, udang terlebih dahulu diinjeksikan WSSV 5 kopi virus μL-1 dan 24 jam kemudian diinjeksikan V. harveyi 104 (W5V4), 105 (W5V5), dan 106 CFU mL-1 (W5V6). Variabel pengamatan meliputi respons imun (total hemocyte count (THC), aktivitas respiratory burst (RB), dan aktivitas phenoloxidase (PO), total vibrio count (TVC), uji konfirmasi WSSV dan mortalitas kumulatif (MK) udang vaname.
Hasil penelitian menunjukkan pada perlakuan infeksi tunggal V. harveyi, MK sebesar 41.11 % pada V6, 8.99% pada V5, dan tidak ada mortalitas udang pada perlakuan V4. Pada perlakuan infeksi tunggal WSSV, MK udang sebesar 100% pada jam ke-96 di perlakuan W500, dan 120 jam pascainfeksi pada W50, dan 22% pada perlakuan W5. Pada perlakuan koinfeksi, MK udang sebesar 100% pada jam ke-96 (W5V6) dan jam ke-120 (W5V5) pascakoinfeksi, serta 66,67% pada perlakuan W5V4. Hasil ini menunjukkan bahwa koinfeksi dapat meningkatkan dan mempercepat MK udang vaname dibandingkan dengan infeksi tunggal. Hal ini dikonfirmasi kembali dengan mengamati TVC di hepatopankreas. TVC pada perlakuan W5V4 hingga jam 120 pascainfeksi sebesar Log 3.06 CFU g-1, sedangkan pada V4 tidak ada TVC pada jam ke-120. Konfirmasi WSSV juga menunjukkan bahwa udang vaname pada perlakuan infeksi tunggal WSSV dan koinfeksi terdeteksi positif WSSV. Parameter respons imunitas juga menunjukkan hasil yang sama, dimana terjadi penurunan THC, aktivitas RB, dan aktivitas PO udang yang signifikan pada perlakuan koinfeksi dibandingkan dengan perlakuan infeksi tunggal.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2209]