Penggunaan Isoamilase pada Tepung Singkong dan Pengaruhnya terhadap Produktivitas Ayam Broiler
View/ Open
Date
2019Author
Puspita, Poppy Satya
Hermana, Widya
Nahrowi
Metadata
Show full item recordAbstract
Jagung secara dominan digunakan sebagai bahan pakan sumber energi di dalam ransum unggas. Singkong merupakan salah satu alternatif bahan pakan untuk mengatasi masalah ketersediaan dan meningkatnya harga jagung. Pati singkong memiliki tingkat resisten pati yang tinggi dibandingkan dengan jagung dan sulit dicerna oleh unggas. Salah satu cara untuk meningkatkan kandungan amilosa (AMS) pada tepung singkong adalah dengan menambahkan isoamilase. Isoamilase menghidrolisis rantai cabang α-1.6 glukosidik dalam glukosa, amilopektin (AMP) , dan beta-limit dekstrin. Dengan demikian dapat meningkatkan ketersediaan nutrien dan meningkatkan produktivitas ayam broiler. Penelitian ini bertujuan untuk menyamakan rasio amilosa amilopektin antara tepung singkong dan jagung dengan penambahan isoamilase. Serta mengidentifikasi pengaruh tingkat substitusi jagung dengan tepung singkong pada pakan broiler tanpa mempengaruhi produktivitas.
Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama yakni produksi dan evaluasi penggunaan isoamilase pada tepung singkong (CRM) melalui teknologi enzimatis dengan level CRM-A 0.01%; CRM-B 0.02%; CRM-C 0.03%; CRM-D 0.04% dan CRM-E 0.05% (bb-1). Penelitian tahap 2 menggunakan 270 ekor sexed Day Old Chick (DOC) broiler Lohmann dengan rata-rata bobot badan DOC yaitu ± 45.88 g. Pakan perlakuan terdiri dari P0: Ransum basal + 0% Tepung Singkong (kontrol); P1: Ransum basal + 50% Tepung Singkong; P2: Ransum basal + 50% Tepung Singkong + 0.05% Isomilase.
Hasil menunjukkan adanya peningkatan kandungan total pati, amilosa, dan gula pereduksi serta kecenderungan penurunan kandungan amilopektin dan rasio AMS/AMP seiring dengan peningkatan isoamilase pada tepung singkong dibandingkan dengan kontrol. Tepung singkong dengan penambahan 0.05% isoamilase (CRM-E) menghasilkan 64.27% kandungan amilopektin dan memiliki rasio AMS/AMP terendah 1:2.63. Persamaan regresi yang diperoleh dari hubungan antara level isoamilase dengan rasio AMS/AMP adalah Y = 3.26 – 8.486x. Berdasarkan persamaan ini, untuk menyamakan rasio AMS/AMP tepung singkong dengan jagung maka level penggunaan isoamilase ditingkatkan hingga 0.14%. Performa produksi secara kumulatif meningkatkan (P<0.01) konsumsi pakan dan FCR dibandingkan dengan kontrol. Hasil penelitian tidak menunjukkan perbedaan nyata pada bobot karkas, persentase karkas, koefisien kecernaan pati, energi metabolis, dan kadar glukosa darah.
Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan isoamilase 0.05% pada tepung singkong dapat menurunkan rasio AMS/AMP serta meningkatkan kadungan gula pereduksi. Penggunaan 50% tepung singkong dengan dan atau tanpa isoamilase dalam ransum tidak mempengaruhi produktivitas, koefisien kecernaan pati, energi metabolis, dan kadar glukosa darah ayam broiler akan tetapi memiliki FCR yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol.
Collections
- MT - Animal Science [1148]