Penentuan Laju Biodegradasi Bioplastik dari Tandan Kosong Kelapa Sawit pada Lingkungan Alami dan Terkontrol
Abstract
Plastik dari minyak bumi sangat sulit terdegradasi di alam dan
menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Salah satu alternatif untuk
mengurangi sampah plastik yaitu dengan memproduksi plastik yang ramah
lingkungan. Bioplastik merupakan plastik yang dapat terdegradasi dan terbuat dari
bahan terbaharui. Bioplastik dapat digunakan layaknya plastik konvensional dan
dapat terurai oleh aktivitas mikroorganisme. Komponen yang digunakan harus
material yang dapat diuraikan oleh mikroba.
Beberapa penelitian telah menghasilkan teknologi pembuatan bioplastik
salah satunya bioplastik dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang
menggunakan selulosa sebagai bahan dasarnya. Bioplastik yang digunakan pada
penelitian ini berbahan dasar TKKS. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui kemampuan biodegradasi bioplastik dari TKKS melalui lingkungan
terkontrol maupun alami dan dibandingkan dengan plastik oxodegradable,
bioplastik dari pati, dan plastik konvensional.
Penelitian ini dilakukan 4 tahap, yaitu: 1) Karakterisasi media pendegradasi
meliputi total C/N rasio, pH, total mikroorganisme. 2) Pengujian biodegradasi pada
lingkungan alami (media tanah perkebunan dan tanah Tempat Pembuangan Akhir
(TPA)) dengan menggunakan rangkaian alat biometer. 3) Pengujian biodegradasi
pada lingkungan terkontrol dengan menggunakan metode ISO 18455-2. Pengujian
tahap kedua dan ketiga dilakukan dengan cara perhitungan CO2 yang dihasilkan
selama proses penguraian. 4) Melakukan pengamatan visual pertumbuhan
mikroorganisme.
Bioplastik yang dihasilkan dapat tergolong sebagai plastik ramah
lingkungan jika mudah atau dapat terdegradasi. Hasil biodegradasi dengan metode
lingkungan alami menggunakan alat biometer pada media tanah perkebunan yang
dihasilkannya oleh bioplastik dari TKKS, bioplastik dari pati, oxodegradable
plastic, dan plastik konvensional menghasilkan nilai total CO2 berturut-turut
sebesar 8,8 mg; 7,7 mg; 5,28 mg dan 0,00 mg dengan nilai rata-rata laju
biodegradasi secara berturut-turut sebesar 0,20 mg/hari; 0,17 mg/hari; 0,12 mg/hari
dan 0,00 mg/hari. Sedangkan nilai total CO2 pada media tanah TPA secara berturutturut
sebesar 3,63 mg; 3,19 mg; 2.86 mg; 0,00 mg dengan nilai rata-rata laju
biodegradasi 0,09 mg/hari; 0,08 mg/hari; 0,07 mg/hari, 0,00 mg/hari. Pada
lingkungan terkontrol menggunakan metode ISO 14855-2, bioplastik dari TKKS
mampu terdegradasi lebih cepat yaitu 32 hari dengan laju biodegradasi 3,34 %/hari
dari pada bioplastik dari pati yang terdegradasi 50 hari dengan laju 1,77 %/hari.
Sedangkan pada oxodegradable plastic dan plastik konvensional sampai 60 hari
tidak dihasilkan CO2 sehingga dapat diasumsikan bahwa kedua bahan tersebut tidak
dapat terdegradasi secara biologis (biodegradasi).