Metode Pembuatan Gel Lidah Buaya (Aloe vera L.) dan Pengaruhnya Terhadap Karakteristik Gel dan Film yang Dihasilkan.
Abstract
Lidah buaya dalam bentuk gel adalah salah satu bahan dasar coating yang telah banyak diteliti dengan hasil yang baik. Ragam metode pembuatan gel dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dengan hasil beragam. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode pembuatan gel lidah buaya terbaik sebagai bahan dasar pembuatan film dan coating. Penghancuran fillet lidah buaya dilakukan menggunakan homogenizer dengan kecepatan 10000 rpm selama 30 menit. Metode I adalah penghancuran tanpa tambahan perlakuan sebelum dan sesudah penghancuran fillet. Metode II adalah perlakukan perendaman fillet lidah buaya sebelum dihancurkan dalam larutan asam sitrat 10 % dan asam askorbat 1.9 g/L. Metode III adalah perlakuan terhadap gel yang dihasilkan yaitu pasteurisasi gel pada suhu 70 °C – 75 °C selama 15 menit dengan penambahan asam sitrat 4–4.6 g/L serta asam askorbat 1.9 g/L. Gel yang dihasilkan diamati pada hari ke 0, 2, dan 4 dan dibuat film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata apparent viscosity gel Metode I, II dan III untuk 4 hari penyimpanan pada shear rate 20 (1/s) adalah 18.413 mPa.s, 17.531 mPa.s, 14.752 mPa.s. Ketebalan film yang dihasilkan metode I, II,dan III adalah 0.022 mm, 0.025 mm, 0.037 mm dengan nilai water vapor transmission rate (WVTR) film untuk masing masing metode sebesar 1.384 g/m2.jam, 1.341 g/m2.jam, 1.277 g/m2.jam. Warna film hasil dari Metode II dan III lebih cerah dari Metode I. Penambahan asam sitrat dan asam askorbat memberikan pengaruh terhadap total mikroba dan warna film yang dihasilkan. Berdasarkan karakteristik gel dan film yang dihasilkan, Metode II merupakan metode yang terbaik karena mudah untuk diaplikasikan.