Produktivitas Energi Manusia dalam Analisis Kebutuhan Alsintan untuk Budidaya Padi.
Abstract
Dalam rangka meningkatkan produktivitas budidaya padi, manusia menjadi
faktor penting yang harus diperhatikan. Berkaitan dengan hal tersebut,
meningkatkan produktivitas energi manusia sangat diperlukan. Hal ini dapat
dilakukan dengan menerapkan mekanisasi pertanian. Banyaknya mekanisasi yang
dapat diterapkan pada budidaya padi menentukan peningkatan produktivitas energi
manusia sebagai buruh tani padi. Penerapan mekanisasi salah satunya harus
mempertimbangkan ketersediaan tenaga kerja agar tecipta keserasian dan
keselarasan. Kontribusi Mekanisasi Pertanian (KMEP) di Kabupaten Cilacap saat
ini yaitu 100% untuk penyiapan lahan, pengendalian OPT dan perontokan, 0.13%
untuk penanaman, 0% untuk penyiangan dan pemupukan serta 0.66% untuk
pemanenan. Penentuan kebutuhan alsintan atau mekanisasi untuk elemen kerja
dengan KMEP di bawah 100% didasarkan pada ketersediaan buruh tani pada saat
maksimum dan minimum. Berdasarkan pendekatan ergonomika, pada kondisi
buruh tani maksimum KMEP pada beberapa elemen kerja yaitu 37.80% untuk
penanaman, 65.27% untuk penyiangan, 0% untuk pemupukan dan 19.26% untuk
pemanenan. Sementara pada kondisi buruh tani minimum KMEP yang dapat
dicapai yaitu 91.16% untuk penanaman, 94.40% untuk penyiangan, 25.98% untuk
pemupukan, dan 87.28% untuk pemanenan. Berdasarkan kondisi mekanisasi
tersebut, produktivitas energi buruh tani padi yaitu 0.0363 kg GKP/kkal untuk
kondisi saat ini, 0.0548 kg GKP/kkal untuk kondisi buruh tani maksimum dan
0.0879 kg GKP/kkal untuk kondisi buruh tani minimum.