Karakteristik Bioekologi Gastropoda pada Ekosistem Mangrove di Kabupaten Belu Provinsi Nusa tenggara Timur
View/ Open
Date
2019Author
Salu, Yosefa Maria Susanti
Setyobudiandi, Isdradjad
Wardiatno, Yusli
Metadata
Show full item recordAbstract
Gastropoda merupakan kelas terbesar dari filum moluska. Beberapa spesies
gastropoda memiliki daging yang lezat dan bernilai ekonomi tinggi seperti
Abalone haliotis, Achatina fulica serta memiliki warna cangkang yang indah dapat
digunakan sebagai bahan baku kerajinan tangan, memiliki fungsi secara ekologis,
yaitu dapat dijadikan bioindikator logam berat disuatu perairan. Gastropoda
merupakan salah satu jenis siput yang hidup di kawasan ekosistem mangrove.
Ekosistem mangrove memiliki banyak peran secara fisik maupun biologi.
Fungsi fisik dan biologis pada ekosistem mangrove memperbaiki kualitas air
dengan menyaring dan mengasimilasi polutan, menstabilkan dan memperbaiki
tanah dan melindungi garis pantai dari erosi, memelihara keanekaragaman hayati
dan sumber daya genetik, menyediakan tempat makan, reproduksi, tempat tinggal
dan pembibitan ke beberapa spesies terestrial dan perairan, mengatur proses
penting siklus kimia dan menangkap karbon dioksida. Studi mengenai habitat
mangrove menunjukkan produktivitas biologinya yang tinggi dan kaya akan
keanekaragaman hayati pada daerah tropis dan subtropis.
Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik
gastropoda dan menganalisis hubungan antara jenis dan kerapatan mangrove
dengan komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove Kabupaten Belu.
Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Maret 2018. Pengambilan sampel
dilakukan di tiga stasiun dimana stasiun 1 dan stasiun 2 berdekatan dengan
pelabuhan sedangkan stasiun 3 ke arah timur.
Gastropoda yang ditemukan sebanyak 20 famili 48 spesies. Stasiun yang
memiliki kepadatan tertinggi terdapat pada stasiun 3 (634 individu/m2), sedangkan
kepadatan terendah terdapat pada stasiun 1 (335 individu/m2). Mangrove yang
terdapat pada tiga stasiun terdiri dari 6 spesies dan 2 famili. Kategori pohon
dengan kerapatan tertinggi terdapat pada stasiun 3 jenis Sonneratia alba
sedangkan kerapatan terendah terdapat pada stasiun 2 pada jenis mangrove
Ceriops tagal. Kategori pancang dengan kerapatan tertinggi terdapat pada stasiun
3 jenis Rhizophora stylosa sedangkan kerapatan terendah terdapat pada stasiun 2
jenis Avicennia alba. Kategori semai dengan kerapatan tertinggi terdapat pada
stasiun 3 jenis mangrove Rhizophora stylosa sedangkan kerapatan terendah
terdapat pada stasiun 2 dan 3 jenis Rhizophora stylosa dan Avicennia alba.
Collections
- MT - Fisheries [2934]