Show simple item record

dc.contributor.advisorYuhana, Munti
dc.contributor.advisorLusiastuti, Angela Mariana
dc.contributor.authorReynalta, Ricko
dc.date.accessioned2019-05-02T02:14:44Z
dc.date.available2019-05-02T02:14:44Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97149
dc.description.abstractIkan nila merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia yang produksinya terus meningkat, sehingga komoditas ini banyak dibudidayakan dalam skala intensif. Permasalahan yang terjadi pada kondisi budidaya skala intensif, ikan mudah stres dan berakibat mudah terinfeksi penyakit. Penyakit yang sering menyerang ikan nila adalah Streptococcocis yang disebabkan oleh Streptococcus agalactiae. Vaksinasi adalah salah satu tindakan yang efektif untuk pencegahan penyakit ikan. Hal ini dapat dilakukan melalui injeksi, yang sudah terbukti dapat meningkatkan respons imun ikan. Peningkatan sistem imun melalui vaksinasi memberikan proteksi terhadap serangan penyakit tertentu (imunitas spesifik). Preparasi vaksin dilakukan dengan cara inaktivasi sel patogen S. agalactiae, sehingga mampu menginduksi sistem imun akibat adanya zat asing yang masuk dalam tubuh. Vaksin umumnya berbentuk cair karena mudah dalam pembuatan dan penggunaannya. Vaksin cair juga memiliki kelemahan, karena kurang praktis dan mudah rusak selama penyimpanan dan transportasi. Oleh karena itu perlu dilakukan preparasi vaksin bentuk keringbeku sebagai solusi dari permasalahan vaksin cair. Dalam preparasinya, penyediaan vaksin S. agalactiae bentuk kering beku menimbulkan permasalahan tersendiri karena performa produk yang lengket dan tidak larut dalam air, sehingga dibutuhkan penyalut untuk melapisi vaksin sekaligus melindungi vaksin sebelum dikeringbekukan. Penelitian ini mencoba membuat vaksin bentuk keringbeku yang disalut dengan salah satu bahan biomaterial yakni kitosan, susu skim, dan maltodekstrin dosis 1% atau 10% untuk diseleksi dua perlakuan terbaik (in-vitro) yang selanjutnya diujicobakan ke ikan nila dan diuji tantang S. agalactiae (in-vivo). Dari penelitian ini didapatkan penyalut vaksin keringbeku yang terbaik dalam menstimulasi sifat - sifat imunitas ikan uji. Tahap uji in-vitro terdiri atas enam perlakuan. Vaksin cair S. agalactiae ditambahkan dengan salah satu bahan penyalut: kitosan, susu skim, dan maltodekstrin dengan dosis masing-masing 1% atau 10% kemudian dilakukan pengeringbekuan selama 3 hari dengan suhu di bawah -100 °C. Produk preparasi vaksin keringbeku diseleksi secara deskriptif dengan parameter uji kelarutan, viabilitas sel, konsentrasi protein, dan berat molekul protein. Hasil uji kelarutan menunjukkan kondisi larut sempurna pada vaksin yang disalut kitosan dan maltodekstrin pada dosis 1% dan 10%, sedangkan vaksin disalut susu skim menunjukkan kondisi sedikit larut. Uji viabilitas sel, menunjukkan semua perlakuan menghasilkan sel patogen yang inaktif / not viable cells dan aman untuk dijadikan vaksin. Uji konsentrasi protein dan berat molekul protein menunjukkan hanya perlakuan vaksin disalut kitosan dan susu skim yang mennghasilkan nilai, berbeda dengan vaksin disalut maltodekstrin yang tidak menghasilkan nilai. Hasil seleksi dua terbaik dari empat pengujian in vitro diperoleh vaksin yang disalut kitosan 1% dan kitosan 10%. Kedua vaksin ini yang diujicobakan ke tahap in-vivo. Tahapan uji in-vivo terdiri atas enam perlakuan dan tiga ulangan yaitu ikan uji yang diinjeksi dengan: (G) Phosphat Buffered Saline (PBS), (H) vaksin cair, (I) vaksin keringbeku disalut kitosan 1%, (J) vaksin keringbeku disalut kitosan 10%, (K) kitosan 1% dan (L) kitosan 10% dan diuji tantang dengan bakteri S. agalactiae. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 42 hari dengan 21 hari vaksinasi, 21 hari uji tantang, dan dilakukan sampling seminggu sekali. Pengamatan parameter tahap invivo meliputi sintasan, relative percent survival (RPS), titer antibodi, total eritrosit, total leukosit, dan respiratory burst (RB). Sintasan tertinggi sampai akhir pemeliharaan ikan uji ditunjukkan pada perlakuan I dengan nilai 92.22 ± 3.85% berbeda nyata (P < 0.05) dengan perlakuan J (75.56 ± 8.39%), L (72.22 ± 5.09%), H (72.22 ± 6.94%), K (68.89 ± 8.39%), dan G (46.67 ± 8.82%). Begitu juga dengan RPS, nilai tertinggi ditunjukkan pada perlakuan I (85.21 ± 7.20%) berbeda nyata dengan perlakuan J (55.00 ± 8.58%), L (48.01 ± 1.76%), H (46.74 ± 10.73%), dan K (42.28 ± 6.87%). Untuk mengonfirmasi secara akurat sistem imun spesifik dilakukan pengukuran titer antibodi. Hasil tertinggi pasca uji tantang ditunjukkan perlakuan I (vaksin keringbeku disalut kitosan 1%), diikuti perlakuan J (vaksin keringbeku disalut kitosan 10%), dan perlakuan H (vaksin cair S. agalactiae). Parameter total eritrosit, total leukosit, dan respiratory burst tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antara vaksin keringbeku berpenyalut dengan vaksin cair. Kisaran total eritrosit selama pemeliharaan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan dengan kisaran perlakuan G (1.23 - 1.89 x 106 sel mm-3), H (1.59 – 2.05 x 106 sel mm-3), I (1.58 – 1.87 x 106 sel mm-3), J (1.40 – 1.94 x 106 sel mm-3), K (1.12 – 2.06 x 106 sel mm-3), dan L (1.35 – 1.91 x 106 sel mm-3). Kisaran total leukosit selama pemeliharaan pada perlakuan G (1.45 – 2.79 x 105 sel mm-3), H (2.17 – 3.48 x 105 sel mm-3), I (1.93 – 3.59 x 105 sel mm-3), J (2.51 – 3.61 x 105 sel mm-3), K (1.46 – 3.46 x 105 sel mm-3), dan L (1.77 – 3.97 x 105 sel mm-3). Kisaran nilai respiratory burst selama pemeliharaan perlakuan G (0.112 – 0.309 OD), H (0.122 – 0.309 OD), I (0.131 – 0.309 OD), J (0.096 – 0.309 OD), K (0.122 – 0.495 OD), dan L (0.100 – 0.361 OD). Dengan demikian, perlakuan I (vaksin keringbeku S. agalactiae yang disalut kitosan 1%) mampu meningkatkan sintasan dan menstimulasi sifat – sifat imunitas lebih baik dibanding perlakuan lainnya yang ditunjukkan dengan nilai titer antibodi tertinggi saat uji tantang.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAquaculture Sciencesid
dc.subject.ddcVaccinationid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleEfektivitas Vaksin Bakterial (Streptococcus agalactiae) dengan Penyalut Berbeda terhadap Peningkatan Kinerja Imunitas Ikan Nila (Oreochromis niloticus).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkitosanid
dc.subject.keywordOreochromis niloticusid
dc.subject.keywordpenyalutid
dc.subject.keywordStreptococcus agalactiaeid
dc.subject.keywordvaksinid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record