Show simple item record

dc.contributor.advisorSondita, Muhammad Fedi Alfiadi
dc.contributor.advisorTaurusman, Am Azbas
dc.contributor.authorAnggriyani, Neng Anggrum Berliana
dc.date.accessioned2019-04-01T01:02:05Z
dc.date.available2019-04-01T01:02:05Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/96970
dc.description.abstractAncaman penurunan luasan dan kelimpahan lamun dipengaruhi oleh faktor aktivitas manusia dan faktor alami, salah satu diantaranya adalah grazing oleh herbivora. Ikan baronang atau Siganidae merupakan salah satu herbivora yang memanfaatkan lamun sebagai makanannya. Mempertimbangkan pengaruh ikan baronang terhadap kelimpahan lamun, keberlanjutan perikanan baronang dan ekosistem lamun, maka peneliti melakukan kajian dinamika keseimbangan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi status ekosistem lamun di lokasi studi, serta mengestimasi laju grazing oleh ikan baronang terhadap lamun. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menghasilkan konsep pengendalian penangkapan ikan baronang untuk mengoptimumkan peran lamun sebagai blue carbon sink. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan di lapang dengan metode seagrass watch dan pengamatan di laboratorium berupa pengamatan kandungan C-organik pada lamun dan kandungan lamun dalam lambung ikan baronang. Kelimpahan lamun di Pulau Pramuka adalah 137 ind/m2 (stasiun A) dan 362 ind/m2 (stasiun B), dengan biomassa berturut-turut adalah 77,08 gbk/m2 dan 63,67 gbk/m2. Kelimpahan ikan baronang di Pulau Pramuka adalah 0,189 ind/m2. Laju grazing ikan baronang terhadap lamun sekitar 0,20 gbk/ind/hari untuk ikan muda (juvenil) dan 0,51 gbk/ind/hari untuk ikan dewasa. Penangkapan ikan baronang di padang lamun Pulau Pramuka tidak mengancam peran lamun sebagai blue carbon sink karena kelimpahan ikan di alam belum melebihi batas optimum kelimpahannya. Keberlanjutan perikanan baronang dan ekosistem lamun dicapai jika jumlah ikan baronang alam dibatasi sampai nilai optimumnya kelimpahan ikan, yakni kisaran nilai maksimal kelimpahan ikan adalah 1 – 3 ind/m2 di stasiun A dan stasiun B adalah 3 – 8 ind/m2. Jika mempertimbangkan pergerakan atau mobilitas ikan baronang antar stasiun, maka kisaran nilai maksimumnya di Pulau Pramuka sekita 4 – 11 ind/m2. Intensitas penangkapan ikan baronang di Pulau Pramuka dikendalikan berdasarkan nilai-nilai kelimpahan tersebut untuk mempertahankan fungsi padang lamun dalam proses blue carbon sink di lokasi ini.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheries Resourcesid
dc.subject.ddcFishingid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePengendalian Penangkapan Ikan Baronang untuk Mengoptimumkan Peran Lamun sebagai Blue Carbon Sinkid
dc.subject.keywordBlue carbon sinkid
dc.subject.keywordgrazingid
dc.subject.keywordikan baronangid
dc.subject.keywordlamunid
dc.subject.keywordPulau Pramukaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record