Pertumbuhan dan Perkembangan Anggrek Dendrobium ‘Shavin White’ dan Daya Tahan Penyakit dengan Perlakuan Asam Salisilat dan Silika.
View/ Open
Date
2019Author
Rahmawati, Faridatut Taqiyah
Sukma, Dewi
Wiyono, Suryo
Metadata
Show full item recordAbstract
Bunga potong merupakan komoditas perdagangan internasional dengan
volume ekspor cukup tinggi, salah satunya jenis anggrek Dendrobium ‘Shavin
White’. Budidaya dan pemeliharaan berkontribusi dalam peningkatan produksi
dan kualitas anggrek potong. Produksi anggrek potong perlu didukung
pertumbuhan tajuk yang baik dan dilindungi dari serangan penyakit. Penelitian ini
bertujuan mempelajari pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) asam salisilat (AS)
dan unsur hara non-esensial silika (Si) terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman serta serangan penyakit pada anggrek Dendrobium ‘Shavin White’.
Percobaan menggunakan rancangan faktorial 2 faktor yang terdiri atas dua
perlakuan kombinasi asam salisilat (AS) dan silika (Si) pada anggrek
diaplikasikan masing-masing 4 taraf konsetrasi yakni AS 0 ppm, 50 ppm, 100
ppm, dan 150 ppm; serta Si 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm, dan 15 ppm. Tanaman dibagi
ke dalam 3 kelompok (ulangan) berdasarkan tinggi tanaman menjadi kelompok
kecil (tinggi <30 cm), sedang (tinggi 30-60 cm), dan besar (tinggi >60 cm).
Perlakuan asam salisilat dan silika memberikan pengaruh lebih baik pada peubah
pertumbuhan. Asam salisilat mempengaruhi karakter diameter bulb, lebar daun
tua, dan jumlah daun pada taraf perlakuan yang inkonsisten pada setiap karakter
maupun pada setiap minggu pengamatan. Silika taraf 5 ppm berpengaruh lebih
baik pada karakter tinggi tanaman dan taraf 15 ppm pada panjang daun muda.
Interaksi asam salisilat dan silika menunjukkan hasil lebih baik pada karakter
panjang daun muda pada 10, 12, dan 14 MSP; dan lebar daun muda pada 4 dan 6
MSP. Interaksi perlakuan 150 ppm AS + 15 ppm Si merupakan kombinasi yang
memberikan hasil paling baik pada panjang daun muda dan lebar daun muda.
Kombinasi perlakuan tidak memberikan pengaruh secara statistik pada munculnya
anakan, keiki, spike, dan kuntum bunga. Kombinasi perlakuan yang tidak
memunculkan anakan adalah 50 ppm AS + 15 ppm Si dan perlakuan kontrol tidak
memunculkan keiki. Pengaruh kombinasi perlakuan asam salisilat dan silika tidak
berpengaruh nyata terhadap kejadian dan keparahan penyakit meskipun cenderung
menurunkan kejadian dan keparahan penyakit antraknosa dan sebaliknya
meningkatkan kejadian dan keparahan penyakit bercak daun cercospora.