Show simple item record

dc.contributor.advisorHartoyo, Sri
dc.contributor.authorSipayung, Ary Sinandar
dc.date.accessioned2019-02-08T01:53:31Z
dc.date.available2019-02-08T01:53:31Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/96800
dc.description.abstractIndonesia merupakan salah satu negara pengekspor kakao terbesar di dunia. Meski demikan ekspor biji kakao Indonesia ke negara tujuan selama beberapa tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang kurang baik dan cenderung mengalami penurunan. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis daya saing dan faktor–faktor yang memengaruhi ekspor biji kakao Indonesia ke negara tujuan. Negara yang dianalisis dalam penelitian adalah Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Malaysia, Singapura, Tiongkok dan Thailand pada periode 2010-2015. Metode analisis yang adalah (RCA), (EPD) dan gravity model. Hasil analisis RCA menunjukkan biji kakao Indonesia memiliki daya saing yang cukup kuat di negara tujuan kecuali pada negara Belanda. Hasil analisis EPD menunjukkan ekspor biji kakao Indonesia pada Amerika Serikat dan Belanda berada pada posisi rising star, Jerman berada pada posisi falling star. Singapura pada posisi lost opportunity dan Malaysia, Thailand serta Tiongkok berada pada posisi retreat. Hasil analisis gravity model menunjukkan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap ekspor biji kakao Indonesia, yaitu harga ekspor, nilai tukar riil, GDP perkapita Indonesia, GDP perkapita negara tujuan dan jarak ekonomi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcExportsid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcIndonesiaid
dc.titleAnalisis Kinerja Ekspor Biji Kakao Indonesia ke Negara Tujuan Utama Periode 2010-2015id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordEkspor biji kakaoid
dc.subject.keyworddaya saingid
dc.subject.keywordEPDid
dc.subject.keywordRCAid
dc.subject.keywordgravity modelid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record