Show simple item record

dc.contributor.authorKhalil, Munawwar
dc.date.accessioned2010-04-29T07:40:19Z
dc.date.available2010-04-29T07:40:19Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/9647
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari cara pembuatan khitosan larut air (CMC) dengan karakteristiknya dan mengetahui pengaruh toksisitas CMC melalui perubahan biokimia darah dan hispatologi jaringan hati dan ginjal pada tikus percobaan. Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap yaitu Tahap I, persiapan bahan baku, pengolahan khitin, pengolahan khitosan, pengolahan CMC dengan perlakuan suhu (50, 70 dan 90 oC) dan mengkarakterisasinya (viskositas, kelarutan, rendemen, pH, kadar air, kadar abu, derajat deasetilasi, protein dan nitrogen). Tahap II meliputi proses aplikasi CMC dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 0 %, 0.5 %, 1 %, 1.5 % dan 2 % pada tikus percobaan yang dilakukan selama 21 hari dan pengamatan terhadap perubahan biokimia darah dan hispatologi jaringan hati dan ginjal. Hasil pengamatan terhadap viskositas menunjukkan hasil yang bervariasi yaitu antara 123.67-338.33 Cps, dimana terdapat perbedaan yang nyata pada semua perlakuan (P<0.05) dan ternyata penggunaan suhu berpengaruh kepada viskositas, artinya semakin tinggi suhu akan menurunkan viskositas. Kelarutan CMC juga diperoleh hasil yang bervariasi, berkisar antara 95.08-99.84 %. Hasil tertinggi diperoleh pada pelakuan suhu 70 oC dan terrendah pada perlakuan 50 oC. Terdapat perbedaan yang nyata (P<0.05) antara perlakuan 50 oC dengan 70 oC dan 90 oC, sedangkan perlakuan 70 oC tidak berbeda nyata (P>0.05) dengan perlakuan 90 oC. Untuk nilai pH diperoleh hasil antara 4.33-4.57. Sebenarnya untuk menaikkan pH sampai netral sangat sulit dilakukan, karena dengan menambahkan NaOH akan mengendapkan larutan dan tidak dapat ditarik dengan isopropil alkohol. Derajat deasetilasi dihasilkan berkisar antara 61.51-63.51%. Secara umum hasil ini masih di bawah standar yang ditetapkan oleh Protan Laboratories yaitu >70 %. Hasil analisis sidik ragam ternyata tidak berpengaruh nyata (P>0.05) pada semua perlakuan. Berdasarkan hasil analisis biokimia darah SGOT diperoleh hasil antara 137.77– 154.33 U/l dan SGPT 42.30–55.28 U/l. Hampir semua hasil analisis ini di bawah perlakuan kontrol, artinya tidak terjadi peningkatan enzim dalam darah yang menunjukkan kerusakan pada hati. Pada analisis Kreatinin tidak terjadi perubahan sampai pada konsentrasi 0.5 dan 1 %, sedangkan pada 1.5 dan 2 % mengalami pembendungan ringan dengan terjadinya pertumbuhan sel baru untuk memproteksi sel dari pengaruh bahan yang bersifat toksik. Kadar BUN meningkat pada perlakuan 1% yaitu sebesar 33.67 mg/dl, lebih besar dari perlakuan kontrol yaitu 25.67 mg/dl, sedangkan perlakuan 1.5 dan 2 % terjadi penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi CMC yang diberikan, maka kadar BUN dalam darah semakin menurun. Dalam proses pengolahan CMC ternyata penggunaan suhu yang tinggi dapat meningkatkan kelarutan dan rendemen, tetapi viskositas menurun dan pengaturan pH sampai netral sulit dilakukan. Pada pengujian toksisitas secara histologi, ternyata pemberian CMC sampai konsentrasi 2 % dapat menekan laju berat badan dan tidak menunjukkan gejala klinis yang bersifat toksik pada tikus percobaan.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKajian Pengolahan Dan Toksisitas Khitosan Larur Air Dengan Menggunakan Tikus Putih (Rattus Norvegicus)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record