View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Biology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Biology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Induksi Androgenesis Kultur Antera Leunca (Solanum nigrum L.) dengan Perlakuan Cekaman Suhu dan Media Starvasi serta Penambahan Prolina.

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (9.704Mb)
      Date
      2018
      Author
      Rizky, Muhammad Ridwan
      Supena, Ence Darmo Jaya
      Hadisunarso
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Leunca (Solanum nigrum L.) di Indonesia digunakan untuk pangan dan bahan obat-obatan tradisional sehingga perlu dikembangkan. Teknik androgenesis adalah teknik kultur jaringan yang dapat dimanfaatkan untuk mempercepat proses pemuliaan tanaman melalui pembentukan tanaman haploid ganda yang homozigot di semua lokusnya. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh pemberian cekaman suhu dan media starvasi serta penambahan prolina untuk meningkatkan induksi pembelahan sporofitik sebagai tahap awal androgenesis. Tanaman leunca yang digunakan adalah tanaman leunca genotipe Badag dan genotipe Leutik. Perlakuan cekaman suhu dan media starvasi diberikan pada satu minggu pertama kultur, sementara penambahan prolina 2 mM diberikan pada awal minggu kedua. Respon kultur antera terhadap perlakuan suhu, media, dan penambahan prolina tidak berbeda nyata antar genotipe. Penambahan prolina memberikan efek negatif dibuktikan dengan total hasil induksi sporofitik tanpa penambahan prolina lebih tinggi dibandingkan total induksi sporofitik dengan penambahan prolina. Kombinasi perlakuan suhu rendah (4-9°C), media nonstarvasi Nitsch, dan tanpa penambahan prolina mempunyai hasil total induksi pembelahan sporofitik terbesar pada genotipe Badag dengan nilai 12.9% pada 2 minggu setelah kultur (MSK). Kombinasi perlakuan suhu tinggi (32-33°C), media starvasi B, dan tanpa penambahan prolina mempunyai hasil total induksi pembelahan sporofitik terbesar pada genotipe Leutik dengan nilai 15.5% pada 2 MSK. Kombinasi perlakuan yang digunakan belum dapat meningkatkan induksi pembelahan sporofitik leunca dari penelitian sebelumnya.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/96440
      Collections
      • UT - Biology [1332]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository