dc.description.abstract | Onggok merupakan biomassa yang mengandung selulosa dan pati. Onggok
dilikuifikasi dengan etilena glikol dalam suasana asam menghasilkan poliol. Poliol
kemudian diesterifikasi dengan asam lemak dengan ragam nisbah massa
poliol:asam lemak, yaitu 1:1, 1:2, 1:3, dan 1:4. Ester poliol dari onggok diuji
efektivitasnya sebagai pengawabusa (defoamer). Likuifikasi onggok menghasilkan
rendemen likuifikasi 91.65%, dan bilangan hidroksil 613.5 mg KOH/g. Spektrum
inframerah onggok yang terlikuifikasi menunjukkan vibrasi ulur hidroksil pada
bilangan gelombang 3288 cm-1. Setelah esterifikasi, tidak terdapat serapan
inframerah untuk vibrasi gugus hidroksil dan terdapat pergeseran vibrasi karbonil
menjadi 1738 cm-1 sehingga dapat disimpulkan poliol telah teresterifikasi. Ester
poliol oleat dengan bilangan ester terbesar adalah pada nibah massa 1:1, yakni 206
mg KOH/g. Ester poliol oleat dengan efektivitas busa paling baik ialah pada nisbah
massa 1:1 dan 1:3 dengan konsentrasi optimum masing-masing 3200 mg/L dan
4800 mg/L. | id |