dc.description.abstract | Peternak rakyat itik hibrida pedaging di Kabupaten Bogor melakukan pembesaran itik gunsi 888 pola kemitraan sehingga jelas peternak plasma harus mengikuti pengelolaan rekomendasi perusahaan. Akan tetapi seringkali peternak menerapkan pengelolaan cara peternak sebagai siasat untuk memaksimumkan keuntungan. Adanya perbedaan kombinasi penggunaan faktor produksi pada kedua pengelolaan tersebut menyebabkan tingkat produksi maupun keuntungan yang dihasilkan pun berbeda. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat produksi dan penggunaan faktor produksi yang optimal. Metode analisis yang digunakan ialah Linear Programming (LP) dengan bantuan LINDO. Hasil olahan menunjukkan kegiatan produksi pada kedua pengelolaan belum optimal, keuntungan masing-masing pengelolaan masih dapat ditingkatkan sebesar Rp 152 946 atau 2.89% dan sebesar Rp 205 299 atau 3.74%. Begitupun, penggunaan hampir seluruh faktor produksi kedua pengelolaan diketahui belum optimal sehingga peternak plasma perlu mengurangi penggunaannya hingga titik optimal tiap faktor produksi guna meminimalisir pemborosan biaya. Selain itu, hanya pakan starter pada rekomendasi perusahaan yang tidak berlebih. | id |