Kinerja Liquid Fertilizing Berdasarkan Perbedaan Sumber Tekanan Pengabutan pada Budidaya Kangkung di dalam Greenhouse.
Abstract
Sprayer merupakan alat yang mampu menghasilkan kabut nutrisi untuk
penyemprotan tanaman. Prinsip pengabutan ini sesuai dengan sistem aeroponic
yang memanfaatkan butiran semprot sebagai penyemprot akar tanaman. Tujuan
penelitian untuk membandingkan hasil kinerja sprayer dengan prinsip pengabutan
berdasarkan tekanan cairan dan udara pada respon pertumbuhan tanaman
kangkung dalam greenhouse. Metode penelitian dilakukan pengukuran kinerja
sprayer di laboratorium dan pengukuran pengaruh pertumbuhan di greenhouse.
Salah satu peralatan yang digunakan untuk melakukan uji penyemprotan adalah
patternator. Hasil optimasi nosel solid dengan nilai diameter droplet 305.94 μm
kerapatan butiran semprot sebesar 98.23 droplet/cm2. Nosel multi hole 8 titik
dengan diameter droplet sebesar 403.2 μm dan kerapatan butiran semprot sebesar
95.7 droplet/cm2, telah sesuai dengan standar SNI. Hasil evaluasi sebaran
penyemprotan sprayer bertekanan terdiri dari perhitungan koefisien keseragaman
(CU), keseragaman distribusi (DU). Nilai CU pada kedua jenis sprayer sebesar
34.2 % - 42.3 % dan nilai DU sebesar 27.2 % – 39.8 %. Hasil respon tanaman
berdasarkan Analysis of Variance (ANOVA) dan uji lanjut Duncan, rata-rata
panjang akar tanaman kangkung sebesar 8.9 cm perlakuan K3S1. Jumlah daun
terbanyak dengan 8 helai pada perlakuan K1S2. Rata-rata tinggi tanaman terbaik
pada perlakuan K2S2 setinggi 15.37 cm. Oleh karena itu, dapat disimpulkan pada
kedua perlakuan jenis sprayer bertekanan hasil kinerja penyemprotan masih
kurang merata.