dc.description.abstract | Kambing Peranakan Ettawa merupakan ternak yang potensial sebagai penghasil susu, dengan produksi susu dapat mencapai 0.45-2.2 liter ekor-1 hari-1. Produksi susu pada kambing PE di Indonesia masih relatif rendah. Faktor yang mempengaruhi rendahnya produksi dan kualitas susu kambing perah diantaranya adalah adanya penyakit mastitis subklinis. Antibakteri yang aman dibutuhkan sebagai feed aditif pada ternak ruminansia diantaranya daun sirih (Piper betle Linn). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun sirih (Piper betle Linn) dalam pakan terhadap produksi dan kualitas susu kambing Peranakan Ettawa. Kambing yang digunakan sebanyak enam ekor kambing Peranakan Ettawa laktasi ke-2 sampai dengan laktasi ke-4 dengan bulan laktasi normal (bulan ke-3 sampai ke-5), dengan bobot badan 40 sampai dengan 60 kg. Penelitian ini dianalisis menggunakan uji independent sample t-test dengan dua perlakuan dan enam ulangan dengan unit percobaan berupa ambing. Perlakuan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah, P0 (Kontrol, Pakan basal) dan P1 (Pakan basal + Tepung daun sirih 1.4% dari konsentrat). Peubah yang diukur yaitu produksi susu, komposisi susu, glukosa darah dan trigliserida. Hasil statistik menunjukan bahwa pemberian tepung daun sirih berpengaruh sangat nyata terhadap kadar lemak (P<0.01) dan bahan kering (BK) susu (P<0.05). Perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap produksi susu, kadar protein, bahan kering tanpa lemak (BKTL) susu, glukosa dan trigliserida darah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan tepung daun sirih 1.4% dari total konsentrat selama empat minggu perlakuan sangat nyata meningkatkan kadar lemak susu (P<0.01) dan meningkatkan bahan kering susu (P<0.05), namun tidak mempengaruhi produksi susu yang dihasilkan. Penambahan 1.4% tepung daun sirih terindikasikan menurunkan derajat mastitis subklinis pada kambing Peranakan Ettawa. | id |