Pengaruh Panjang Sumbu Kapiler terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum L.).
Abstract
Sistem irigasi bawah permukaan merupakan sistem irigasi yang lebih efektif
dibandingkan sistem irigasi permukaan, karena tidak banyak terjadinya kehilangan
air yang disebabkan oleh limpasan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh panjang sumbu kapiler terhadap pertumbuhan dan produksi bawang
merah, sehingga dapat dipilih panjang sumbu kapiler yang efektif serta mengetahui
kebutuhan air tanaman bawang merah pada setiap fase pertumbuhan. Penelitian ini
dilakukan di Kebun Percobaan Sawah Baru, Institut Pertanian Bogor, pada bulan
Februari hingga Mei 2018. Rancangan yang digunakan adalah rancangan kelompok
lengkap teracak dengan 3 ulangan. Perlakuan panjang sumbu kapiler yang
digunakan terdiri dari panjang sumbu 2 cm, 7 cm, 12 cm, 17 cm dan 22 cm. Panjang
sumbu berpengaruh terhadap panjang akar bawang merah, bobot basah umbi, kadar
air akar (%BK) dan volume akar. Panjang sumbu yang optimum adalah 22.6 cm.
Kebutuhan air dari tanam sampai 1 MST, 1-2MST, 2-3 MST, 3–4 MST, 4– 5 MST,
5-6 MST, 6-7 MST, 7-8 MST, 8 -9 MST, masing-masing adalah 3.1, 1.1, 0.6, 0.7,
0.7, 0.9, 0.9, 0.9, 0.6 dikalikan evaporasi permukaan air bebas (E0).