Show simple item record

dc.contributor.advisorAdawiyah, Dede Robiatul
dc.contributor.advisorLioe, Hanifah Nuryani
dc.contributor.authorReri, Petronela Yunia Dua
dc.date.accessioned2019-01-17T05:47:08Z
dc.date.available2019-01-17T05:47:08Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95868
dc.description.abstractIndonesia merupakan salah satu negara penghasil vanila terbesar selain Madagaskar, Meksiko, India dan Afrika. Saat ini kualitas vanilla Indonesia sangat rendah jika dibandingkan dengan vanila Madagaskar. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya penanganan pemanenandan proses curing yang tidak tepat. Proses curing terdiri dari limatahap yaitu tahap killing, sweating, sun drying, slow drying dan conditioning. Perbedaan suhu yang diterapkan dalam tahap killing akan menghasilkan profil flavor yang berbeda pula. Selain proses curing, tingkat kematangan buah berdasarkan ukuran buah menjadi faktor penting dalam menentukan kualitas vanila. Ukuran buah memiliki hubungan terhadap aroma yang akan dihasilkan dari sisi komponen vanilin yang dimiliki. Kandungan vanilin dalam buah vanila menjadi salah satu parameter dalam menentukan kualitas vanila. Kandungan vanilin dari berbagai species vanila bervariasi dari 0.3% sampai 3%. Kandungan vanilin yang bervariasi ini dapat menghasilkan karakter sensori yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mengetahui pengaruh ukuran buah vanila terhadap profil aroma dan kandungan vanilin/glukovanilin dari vanila hasil curing, (2) mengetahui pengaruh proses curing terhadap profil aroma dan kandungan vanilin/glukovanilin dari vanila hasil curing, (3) mengetahui korelasi antara kandungan vanilin, glukovanilin dan profil sensori aroma dari vanila. Metode penelitian yaitu tahap pertama proses curing yang terbagi berdasarkan ukuran buah (<8 g; 8-11 g; 12-15 g; >15 g) dan perbedaan proses curing (suhu killing yang digunakan 65ºC dan 90ºC serta persentase penurunan berat saat sun drying mencapai 50% dan 70% dari berat awal), evaluasi sensori profil aroma, analisis kimia yang terdiri dari analisis vanilin, glukovanilin, kadar air, warna, dan tahap terakhir evaluasi korelasi antara sampel vanila, kandungan vanilin/glukovanilin dan profil sensori aroma menggunakan principal component analysis (PCA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran buah vanila yang berbeda dengan proses curing yang sama memberikan karakteristik profil aroma yang berbeda. Buah vanila dengan ukuran kurang dari 8 gram atau panjang buah kurang dari 12.3 cm, tidak memiliki profil aroma vanila yang baik. Kandungan vanilin tertinggi terdapat pada buah vanila dengan ukuran lebih dari 15 gram atau panjang buah lebih dari 19.6 cm. Berdasarkan parameter perbedaan proses curing, suhu killing dan proses sun drying memberikan pengaruh terhadap profil aroma dan kandungan vanilin/glukovanilin. Vanila dengan perlakuan suhu killing 65ºC dan sun drying hingga mencapai berat 70% dari berat awal memberikan karakteristik yang diinginkan yaitu memiliki aroma spicy dan memiliki kandungan vanilin yang tinggi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFood Sciencesid
dc.subject.ddcVanillinid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titlePengaruh Ukuran Buah dan Proses Curing Terhadap Kandungan Vanilin dan Kualitas Sensori Vanila Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordglucovanillinid
dc.subject.keywordproses curingid
dc.subject.keywordaromaid
dc.subject.keywordbuah vanilaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record