Strategi Pengembangan Agroindustri Jamur Tiram (Studi Kasus CV. XYZ).
View/ Open
Date
2018Author
Nurwantara, Ma'ruf Pambudi
Raharja, Sapta
Udin, Faqih
Metadata
Show full item recordAbstract
Permintaan jamur tiram di kota Madiun pada tahun 2015 adalah 152 ton/tahun, tetapi produktivitasnya 55 ton/tahun. CV. XYZ adalah agroindustri budidaya jamur tiram yang ingin memenuhi permintaan tersebut. Saat ini CV.XYZ hanya mampu memproduksi 18,25 ton/tahun atau 12% dari jumlah permintaan yang ada. Kemampuan CV. YXZ dalam memproduksi jamur tiram memiliki beberapa masalah seperti ketersediaan bahan baku serbuk gergaji, jagung, bekatul yang belum baik, rendahnya kualitas sumber daya manusia, pemasaran yang belum terencana dengan baik, varian produk yang terbatas, metode dan teknik produksi yang masih tradisional. Dalam rangka membantu CV. XYZ meningkatkan bisnis, CV. XYZ membutuhkan beberapa strategi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi CV. XYZ, untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan eksternal CV. XYZ, dan merumuskan beberapa strategi untuk mengembangkan agro-industri menggunakan pendekatan kanvas model bisnis.
Hasil dari penelitian ini adalah faktor kekuatan CV. XYZ adalah owner CV. XYZ dan karyawan memiliki hubungan yang baik, mesin pencetak baglog digunakan untuk proses produksi, penyandang dana adalah owner CV. XYZ, owner CV. XYZ dan ritel memiliki hubungan yang baik, selain itu memiliki hubungan baik dengan pemasok dan universitas juga, dan harga produk CV. XYZ yang murah. Faktor-faktor kelemahan CV. XYZ adalah CV. XYZ tidak memiliki perencanaan dan evaluasi dalam kegiatan pengambilan keputusan, keterampilan tenaga kerja lemah, CV. XYZ tidak memiliki kontrak dengan pemasok, distributor dan tenaga kerja, proses pencatatan menggunakan proses manual, CV. XYZ tidak memiliki perencanaan produksi, CV. XYZ tidak memiliki sistem administrasi, dan sistem pemasarannya tidak terintegrasi. Faktor peluang CV. YXZ adalah tingkat konsumsi masyarakat Madiun yang meningkat, jumlah orang yang tumbuh di bidang pemasaran, kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan industri, peningkatan administrasi komunikasi dan teknologi produksi, dan munculnya pemasok bahan baku baru. Faktor ancaman CV. XYZ adalah harga bahan baku, munculnya industri baru, dan produk sayuran baru lainnya.
Strategi yang diusulkan pada elemen mitra usaha kunci adalah meningkatkan jumlah pemasok untuk mendapatkan harga bahan baku yang kompetitif. Strategi yang diformulasikan pada elemen sumberdaya kunci adalah meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Beberapa strategi yang dipilih pada elemen-elemen aktivitas utama meningkatkan beberapa produk dengan harga kompetitif, meningkatkan pasar melalui mitra CV. XYZ, melakukan perbaikan berkelanjutan, peningkatan produksi dan manajemen pemasaran, perencanaan perbaikan dan proses penjualan evaluasi, dan menerapkan Good Manufactuing Process (GMP). Strategi yang dipilih pada elemen aliran pendapatan adalah meningkatkan varian produk setiap tahun.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2209]