Show simple item record

dc.contributor.advisorChristofora, Hanny Wijaya
dc.contributor.advisorSafithri, Mega
dc.contributor.authorNaibaho, Joncer
dc.date.accessioned2019-01-17T05:18:25Z
dc.date.available2019-01-17T05:18:25Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95832
dc.description.abstractDiabetes mellitus merupakan penyakit metabolisme kronis yang disebabkan oleh stress oksidatif. Stress oksidatif dapat dicegah dengan adanya aktivitas antioksidan. Antioksidan dapat diperoleh dalam bentuk sintetis maupun secara alami dari tanaman khususnya tanaman rempah dan herbal. Minuman fungsional berbasis ekstrak daun kumis kucing telah dipelajari memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi serta berpotensi sebagai anti-hiperglikemik. Minuman tersebut berupa formulasi dengan herbal lainnya seperti jahe, temulawak, kayu secang, jeruk nipis, jeruk purut dan jeruk lemon. Secara in vivo, minuman enkapsulasi memiliki aktivitas anti-hiperglikemik lebih tinggi dibandingkan minuman ready to drink. Akan tetapi, mekanisme minuman fungsional berbasis ekstrak daun kumis kucing yang dienkapsulasi sebagai anti-hiperglikemik belum dipelajari. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh minuman yang dienkapsulasi pada pembentukan malondialdehida secara in vitro dan in vivo pada darah tikus sebagai hasil akhir reaksi lipid peroksidasi. Streptozotocin dengan dosis 45 mg/kg digunakan untuk memperoleh kondisi diabetes pada tikus galur Sprague Dawley. Tikus dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan, yaitu: kontrol negatif diabetes (A), kontrol positif diabetes (B), positif diabetes dengan perlakuan mikroenkapsulasi (C) dan nanoenkapsulasi (D). Dilakukan pengamatan terhadap kadar malondialdehida serum darah, glukosa darah dan perubahan berat badan tikus selama 6 minggu perlakuan. Selain itu, uji in vitro dilakukan dengan analisis aktivitas antioksidan berupa penghambatan minuman enkapsulasi terhadap produksi malondialdehida sebagai hasil oksidasi dari asam linoleat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minuman enkapsulasi mampu menjaga kestabilan kadar MDA, penurunan berat badan serta peningkatan glukosa darah tikus diabetes. Minuman mikroenkapsulasi dan nanoenkapsulasi mampu menekan pembentukan MDA pada darah masing-masing sebesar 36.63% dan 51.95%. Selain itu, minuman mikroenkapsulasi dan nanoenkapsulasi menekan kenaikan glukosa darah masing-masing sebesar 9.89% dan 45.21%. Secara in vitro, minuman mikroenkapsulasi mampu menghambat pembentukan MDA sebesar 5.94% sedangkan minuman nanoenkapsulasi menghambat sebesar 72.16%. Hasil uji in vitro menunjukkan hal yang sama dengan hasil in vivo, dimana minuman nanoenkapsulasi memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghambatan pembentukan MDA.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFood Sciencesid
dc.subject.ddcDrinkingid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleAktivitas Antioksidan Minuman Fungsional Dienkapsulasi Berbasis Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus B1. Miq) pada Tikus Diabetesid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDiabetes mellitusid
dc.subject.keywordnanoenkapsulasiid
dc.subject.keywordmikroenkapsulasiid
dc.subject.keywordlipid peroksidasiid
dc.subject.keywordstress oksidatifid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record