Show simple item record

dc.contributor.advisorRahayu, Winiati Pudji
dc.contributor.advisorNuraida, Lilis
dc.contributor.authorNovira, Diana Pristawiti
dc.date.accessioned2019-01-15T03:17:59Z
dc.date.available2019-01-15T03:17:59Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95440
dc.description.abstractPenyakit diare masih menjadi masalah global dengan derajat kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara terutama di negara berkembang, terutama Indonesia. Survei yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan pada tahun 2000 menyatakan incidence rate (IR) penyakit diare adalah 301/ 1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374 /1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk (Depkes 2012).Infeksi karena strain Escherichia coli (E. coli) patogen merupakan penyebab paling umum penyakit diare di negara berkembang. Sumber pangan penyebab keracunan antara lain adalah pangan jajanan dan pangan jasa boga. Sebanyak empat dari enam jenis bakteri E. coli patogen, yaitu ETEC, EPEC, EHEC, dan EIEC diketahui merupakan bakteri penyebab penyakit yang berasosiasi dengan pangan (foodborne illness). Tujuan penelitian ini adalah menghitung prevalensi; konsentrasi; dan peluang infeksi akibat mengonsumsi minuman es yang tercemar bakteri E. coli patogen ETEC, EPEC, EHEC dan EIEC. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pengambilan sampel, identifikasi bahaya dan perhitungan peluang infeksi. Sebanyak 85 sampel minuman es diambil pada penjual yang memiliki beberapa titik kritis dalam pengolahannya dan berpotensi tercemar bakteri E. coli patogen di wilayah kota Bogor. Identifikasi bahaya bakteri E. coli patogen pada minuman es berupa penghitungan prevalensi dan konsentrasi E. coli patogen dilakukan dengan metode rt-PCR. Pre-treatment ekstraksi DNA dilakukan dengan penambahan propidium monoazide (PMA) pada sampel minuman es agar hanya viable cells yang teramplifikasi oleh rt-PCR. Estimasi peluang infeksi yang ditimbulkan dari konsumsi minuman es yang tercemar oleh ETEC dilakukan dengan bantuan software @RISK menggunakan simulasi Monte-Carlo dan model dosis respon beta-poisson. Bakteri E. coli patogen yang terdeteksi pada sampel minuman es adalah dari jenis bakteri ETEC dengan faktor virulensi LT. Nilai prevalensi yang diperoleh sebesar 8.24% dan jumlah bakteri ETEC pada sampel es cendol, es berperisa, es campur, es kelapa dan es jeruk sebesar 3.1 – 19.9 sel/mL, sedangkan bila dihitung per porsi maka jumlah sel sebesar 1.0×103 – 1.1×104 sel/porsi. Jumlah paparan ETEC pada minuman es di Bogor maksimal sebesar 2.4×103 sel/hari, jumlah ini masih lebih kecil dari dosis infektif ETEC (108 sel). Estimasi peluang infeksi berdasarkan porsi minuman es adalah 0.00045 atau 1 kasus per 2 222 sajian, sedangkan peluang infeksi minuman es berdasarkan jumlah paparan sebesar 0.00012 atau 1 kasus per 8 333 sajian. Data pada penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan karakterisasi risiko.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFood Sciencesid
dc.subject.ddcDrinksid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleIdentifikasi dan Estimasi Peluang Infeksi Bakteri Escherichia coli Patogen dari Minuman Es di Bogorid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordE. coli patogenid
dc.subject.keywordidentifikasi bahayaid
dc.subject.keywordminuman esid
dc.subject.keywordpeluang infeksiid
dc.subject.keywordrt-PCRid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record