Show simple item record

dc.contributor.advisorAdawiyah, Dede Robiatul
dc.contributor.advisorLioe, Hanifah Nuryani
dc.contributor.advisorSuliantari
dc.contributor.authorPangestika, Leonie Margaretha Widya
dc.date.accessioned2019-01-14T16:42:48Z
dc.date.available2019-01-14T16:42:48Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95393
dc.description.abstractKecap kedelai merupakan produk fermentasi kedelai yang dibuat melalui dua tahap fermentasi. Tahap pertama yaitu fermentasi koji yang melibatkan kapang penghasil enzim hidrolase dan dilanjutkan dengan fermentasi moromi yang melibatkan bakteri asam laktat dan khamir halotoleran yang tumbuh secara alami akibat kondisi garam tinggi untuk menghasilkan senyawa prekursor pembentuk flavor seperti asam organik dan asam amino. Oleh karena itu, fermentasi moromi menjadi tahapan yang penting dalam pembuatan kecap kedelai. Penggunaan bahan nutrisi tambahan seperti yeast extract yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral dapat mendukung aktivitas mikroorganisme selama fermentasi moromi, sehingga dihasilkan moromi dengan kualitas yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi karakteristik kimia dan sensori moromi dengan penambahan YE selama fermentasi, serta memilih konsentrasi YE dan lama fermentasi yang menghasilkan moromi dengan karakteristik kimia dan sensori terbaik. Pada penelitian ini konsentrasi YE yang digunakan adalah 0.5, 1.5, 5.0 g/L dan moromi tanpa penambahan YE digunakan sebagai kontrol. Karakteristik moromi dievaluasi pada hari fermentasi ke 0, 7, 21, 35, 49, dan 63. Penelitian ini terdiri 4 tahap, yaitu : 1) pembuatan koji, 2) pembuatan moromi, 3) evaluasi pengaruh konsentrasi YE dan lama fermentasi terhadap karakteristik kimia (pH, intensitas warna cokelat, total padatan terlarut, konsentrasi NaCl, total gula, total asam tertitrasi, konsentrasi asam L-glutamat, komposisi total asam amino) dan sensori (rasa asin, rasa umami, aroma kacang kedelai rebus, aroma koji, aroma moromi, dan aroma kecap) dengan One-Way ANOVA, 4) penentuan konsentrasi YE dan lama fermentasi terbaik dengan menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dan Spider Web. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi YE dan lama fermentasi berpengaruh signifikan terhadap karakteristik kimia dan sensori dari moromi. Penggunaan YE pada konsentrasi 5.0 g/L larutan garam dapat secara signifikan meningkatkan total gula, total asam tertitrasi, dan konsentrasi asam L-glutamat bebas moromi lebih tinggi dibanding kontrol. Intensitas aroma moromi dan aroma kecap juga dapat ditingkatkan melalui penggunaan YE pada konsentrasi 5.0 g/L. Selama proses fermentasi, terjadi penurunan intensitas rasa asin dan aroma kacang kedelai rebus serta peningkatan total asam tertitrasi, konsentrasi asam L-glutamat bebas, aroma moromi, dan aroma kecap. Tidak terjadi peningkatan intensitas rasa umami selama fermentasi diduga karena adanya interaksi rasa umami dengan rasa lain, seperti asam. Hasil PCA dan Spider Web mengkonfirmasi penggunaan YE pada konsentrasi 5.0 g/L dapat menghasilkan moromi dengan karakteristik kimia dan sensori yang berbeda dengan kontrol mulai dari hari fermentasi ke 49.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFood Sciencesid
dc.subject.ddcSoy Sauceid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titlePengaruh Penambahan Yeast Extract dalam Pembuatan Kecap Kedelai terhadap Karakteristik Moromi Selama Fermentasiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKecap kedelaiid
dc.subject.keywordLama fermentasiid
dc.subject.keywordSumber nutrisiid
dc.subject.keywordYeast extractid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record