Studi Antropometri dan Implementasinya dalam Desain Konseptual Tata Letak Ruang Kendali Combine Harvester untuk Petani Indonesia.
View/ Open
Date
2018Author
Mufidah, Zunanik
Syuaib, M. Faiz
Yulianto, Muhamad
Metadata
Show full item recordAbstract
Antropometri merupakan salah satu aplikasi ilmu ergonomi, data antropometri dapat digunakan sebagai dasar untuk desain suatau alat atau mesin, yang dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi, keamanan dan kenyamanan kerja. Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data antropometri laki-laki dan perempuan di Indonesia dari enam daerah yang berbeda yaitu Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Total sampel yang diukur adalah 373 laki-laki dan 363 perempuan. Tinggi badan laki-laki persentil ke-5, ke-50, ke-95 adalah 154.8, 161.7, 170.5 cm, sedangkan untuk perempuan adalah 145.2, 152.6, 160.6 cm. Berdasarkan perbedaan wilayah postur tubuh petani sumatera lebih tinggi dibandingkan postur tubuh petani NTT, artinya semakin mengarah ke Indonesia bagian timur selatan postur tubuh semakin kecil, dan secara umum postur tubuh petani perempuan persentil 50 memiliki postur tubuh yang hampir sama dengan laki-laki persentil ke-5 dan perempuan persentil 95 memiliki postur tubuh hampir sama dengan laki-laki persentil ke-50. Untuk ukuran terkecil adalah perempuan persentil ke-5 dan ukuran terbesar adalah laki-laki persentil ke-95, sehinggga diperoleh empat kelompok ukutan tubuh yang berbeda.
Data antropometri digunakan sebagai dasar dalam mendesain ruang kendali combine harvester, dimana tahap pertama diperoleh empat desain yang berbeda yang telah disesuaikan dengan empat kelompok ukuran operator yang berbeda, kemudian dilakukan analisis RULA pada setiap kombinasi desain dan operator yang berbeda. Diperoleh hasil bahwa desain 4 dapat diterima oleh operator laki-laki persentil 50, dan laki-laki persentil 95 dengan skor akhir 2-4. Namun perlu dilakuakan investigasi perbaikan untuk operator perempuan persentil 5, laki-laki persentil 5 karena memiliki skor akhir 5-7. Kemudian tahap dua dilakukan optimasi pada desain 4 untuk memperoleh desain yang dapat diterima oleh keempat operator yang berbeda dimana rekomendasi desain yang diberikan adalah dengan mendesain kursi yang bersifat adjustable yang dapat diatur ketinggian tempat duduk dan jarak bangku terhadap panel kemudi di bagian depan (dashboard) dengan tinggi maksimal 650 mm dan ketinggian minimal 450 mm, sedangkan jarak bangku maksimal untuk maju dan mudur adalah 100 mm, hingga diperoleh hasil simulasi analisis RULA dengan skor akhir 2-4, artinya kondisi tersebut dapat diterima dalam kondisi berulang dan waktu yang lama.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2206]