Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulangan Bambu Petung dengan Berbagai Takikan dan Penampang
Abstract
Material struktur yang umum digunakan saat ini adalah beton bertulang.
Beton bertulang pada umumnya menggunakan tulangan dari material baja.
Mengingat harga tulangan baja semakin lama semakin tinggi maka perlu di cari
material alternatif yang lebih terjangkau namun memiliki kekuatan struktur yang
relatif sama. Penggantian material tulangan dengan material bambu dapat menjadi
solusi untuk mengatasi masalah tersebut karena ketersediaannya yang cukup
banyak dan harga yang relatif murah, sehingga bangunan akan lebih terjangkau.
Masalah penggunaan material bambu sebagi tulangan memiliki kelemahan dalam
kuat lekat antara bambu dengan beton yang rendah. Dalam penelitian ini dianalisis
tulangan bambu berbentuk ½O dan ¼O dengan takikan sejajar dan tidak sejajar
berjarak 2 cm dan 3 cm.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kekuatan Bahan dan Laboratorium
Struktur Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fateta IPB. Bahan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah agregat kasar, agregat halus, semen
portland, tulangan BjTP24 Ø8, tulangan sengkang BjTP Ø6, kawat beton, mutu
beton rencana (f’c) 17.5 MPa dan Bambu Petung yang diperoleh dari pedagang
bambu wilayah Citeureup Kabupaten Bogor. Alat yang dipergunakan antara lain
Universal Testing Machine manual merk Simadzu UMH-30, Universal Testing
Machine Otomatis , Concrete Mixer, dan slump test set. Benda uji dibuat
sebanyak 9 tipe balok beton berukuran 150×150×600 mm.
Hasil pengujian diperoleh hasil besar kuat tarik benda uji Bambu Petung
berkisar antara 235.440-333.635 MPa. Sementara itu nilai pengujian kuat tekan
beton pada umur benda uji silinder beton sebesar 24.592 MPa. Pada pengujian
lentur balok diperoleh kapasitas lentur benda uji balok bertulangan BjTP24 Ø8
sebesar 12.000 MPa. Untuk benda uji balok beton bertulangan bambu dari hasil
pengujian lentur diperoleh nilai terbesar pada benda uji berpenampang ¼O dengan
takikan tidak sejajar dan jarak 2 cm (B4T2) dengan nilai kapasitas lentur 10.167
MPa, rasio kapasitas lentur 0.847 kali benda uji bertulangan baja. Benda uji balok
bertulangan bambu dengan nilai rasio terkecil dihasilkan oleh tipe benda uji
penampang ½O dengan takikan tidak sejajar dan jarak 2 cm (B2T2) dan
penampang ½O dengan takikan tidak sejajar dan jarak 2 cm(B4T3) adalah sebesar
0.778 dengan nilai kapasitas lentur 8.833 MPa.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2208]