Show simple item record

dc.contributor.advisorKolopaking, Lala M
dc.contributor.advisorSaharuddin
dc.contributor.authorNurdin, Ibnu Phonna
dc.date.accessioned2018-11-15T04:25:40Z
dc.date.available2018-11-15T04:25:40Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95084
dc.description.abstractIndonesia memiliki luas garis pantai 95.181 km2 dan luas laut 295.370 km2, yang memberikan peluang besar bagi masyarakat pesisir di Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui budidaya garam. Namun, fakta yang terjadi menunjukkan petani garam hidup dalam kondisi memprihatinkan. Pada tingkat komunitas petani garam memperlihatkan posisi yang semakin termarginalkan karena belum terselesaikan permasalahan produksi, pemasaran, infrastruktur, informasi, dan regulasi Pemerintah serta perubahan cuaca yang tidak menentu. Kondisi tersebut mengakibatkan keberlanjutan komunitas petani menjadi terancam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberlanjutan sosial, ekonomi dan lingkungan yang terjadi pada komunitas petani garam, selain itu juga untuk mengetahui kemampuan komunitas petani garam dalam mempertahankan keberlanjutannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang didukung oleh analisis data kuantitatif untuk mengkaji tiga indikator keberlanjutan (sosial, ekonomi dan lingkungan) dan dilaksanakan di wilayah pesisir Gampong Cebrek, Kecamatan Simpang Tiga, Sigli. Berdasarkan temuan penelitian, diketahui bahwa komunitas petani garam di Gampong Cebrek memiliki ciri tersendiri dalam hal ekologi komunitas, demografi, lapisan sosial, kelembagaan, kepemimpinan, sistem pengetahuan komunitas, sistem peralatan hidup dan teknologi serta mata pencaharian utama. Pada perkembangan sosial, pendampingan yang bersifat topdown yang dilakukan oleh pemerintah tidak memberikan dampak positif kepada komunitas petani garam. Selain itu, terdapat kelembagaan patron klien yang bersifat eksploitatif sehingga memarginalkan komunitas petani garam. Kelembagaan kelompok tani dipimpin oleh "toke". Akibatnya, tujuan dari kelompok untuk kepentingan pribadi toke. Kerja sama komunitas petani dengan komunitas lainnya sangat rendah, hal ini disebabkan komunitas petani tidak memiliki jaringan sosial dan waktu yang baik dan berimplikasi pada kualitas solidaritas sosial yang semakin memudar. Kondisi ekonomi pada komunitas petani garam juga memperlihatkan kondisi yang tidak menguntungkan. Pada perkembangan mata pencaharian, pola pemasaran terbentuk kedalam pola yang berbeda-beda. Ketiadaan modal yang cukup berimplikasi pada vakumnya usaha penggaraman. Ketiadaan struktur usaha penggaraman semakin menyulitkan komunitas petani dalam mempertahankan keberlanjutan ekonomi. Kondisi lingkungan tidak mampu membantu kondisi sosial dan ekonomi di komunitas petani diantaranya : Intensitas hujan yang tinggi dan angin ekstrem. Oleh karena itu, petani mengembangkan beberapa strategi adaptasi yaitu: Menyimpan tanah di pondok, menaikkan dasar lantai ke pondok, dan memperbaiki saluran air laut tua. Komunitas petani juga mengembangkan beberapa strategi untuk menjaga lingkungan seperti : menggunakan bahan baku dengan bijak, dan menggunakan kayu bakar dari limbah kayu. Meskipun memiliki tekad menjaga lingkungan, pengaruh negatif dari lingkungan tidak dapat dihindarkan. Kondisi 3 indikator keberlanjutan berada pada tingkat kurang berkelanjutan (20-39%). Posisi tersebut berimplikasi rawan akan ketidakberlanjutan yang dicirikan oleh: 1. Ekologi komunitas semakin terancam akibat ketidakberpihakan ekonomi pada komunitas petani garam, 2. Kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan mengancam partisipasi komunitas petani garam, 3. Ketiadaan kelembagaan adat formal berpotensi terjadinya perpecahan dalam komunitas, 4. Peraturan pemerintah berimplikasi pada potensi penurunan produktivitas dan distribusi garam di komunitas, 5. Ketidakberdayaan gampong menghadapi persaingan toke berimplikasi pada merosotnya kemandirian komunitas petani.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcRural Sociologyid
dc.subject.ddcCommunity Ecologfid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcAceh Utaraid
dc.titleKeberlanjutan Komunitas Petani Garam Di Kabupaten Pidieid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordekologi komunitasid
dc.subject.keywordkeberlanjutanid
dc.subject.keywordpetani garamid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record