Show simple item record

dc.contributor.advisorSuprayudi, Muhammad Agus
dc.contributor.advisorUtomo, Nur Bambang Priyo
dc.contributor.advisorEkasari, Julie
dc.contributor.authorDarmawangsa, Giri Maruto
dc.date.accessioned2018-11-15T01:47:06Z
dc.date.available2018-11-15T01:47:06Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95062
dc.description.abstractIkan lele Clarias gariepinus merupakan salah satu komoditas ikan konsumsi yang banyak diproduksi karena kebutuhan pasarnya tinggi. Namun pengembangan produksi budidaya ikan lele dihadapkan pada kendala harga pakan yang tinggi sehingga produksi ikan lele sangat dipengaruhi oleh kemampuan ikan lele memanfaatkan pakan. Protein adalah komponen nutrien pakan yang paling mahal, sehingga jumlah komposisi protein akan sangat menentukan harga pakan dalam kegiatan akuakultur. Pemanfaatan protein yang efisien dapat berpeluang untuk mengurangi kadar protein pakan, sehingga harga pakan berpotensi untuk diturunkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan protein adalah dengan suplementasi selenium (Se) organik dalam pakan. Selenium diketahui memiliki peranan dalam memelihara fungsi kelenjar tiroid dalam mengkatalisis produksi bentuk aktif hormon tiroksin dari tiroid serta metabolisme nutrien sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan dan efisiensi protein pada ikan lele. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tingkat penambahan Se organik dalam pakan dengan kadar protein berbeda terhadap pemanfaatan protein pakan dan laju pertumbuhan ikan lele. Penelitian ini terdiri dari 6 perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan. Perlakuan terdiri atas pakan protein 27% tanpa penambahan Se (LP-S0); pakan protein 27% dengan penambahan 3 mg Se/kg pakan (LP-S3); pakan protein 27% dengan penambahan 6 mg Se/kg pakan (LP-S6); pakan protein 32% tanpa penambahan Se (HP-S0); pakan protein 32% dengan penambahan 3 mg Se/kg pakan (HP-S3); dan pakan protein 32% dengan penambahan 6 mg Se/kg pakan (HP-S6). Ikan uji yang digunakan adalah ikan lele sebanyak 360 ekor dengan bobot rata-rata 27±0.14 g dipelihara dalam akuarium dengan dimensi 90 cm x 45 cm x 45 cm sebanyak 18 unit. Ikan dipelihara dengan padat penebaran 20 ekor/akuarium (142 ekor/m3). Pemeliharaan dilakukan selama 40 hari dengan frekuensi pemberian pakan sebanyak 2 kali per hari secara at satiation. Parameter yang diukur dalam penelitian ini meliputi biomasa akhir ikan, jumlah konsumsi pakan, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan, retensi protein, tingkat kelangsungan hidup, retensi lemak, kadar selenium tubuh, protein darah dan glukosa darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup sama untuk semua perlakuan yaitu 100%. Biomasa akhir ikan, jumlah konsumsi pakan, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan, retensi protein, retensi lemak, selenium tubuh, protein darah dan glukosa darah menunjukkan hasil yang berbeda nyata antar semua perlakuan dan tidak ada interaksi yang signifikan antara kadar protein pakan dan konsentrasi Se pakan. Perlakuan HP-S6 yakni perlakuan pakan berkadar protein 32% dengan penambahan kadar Se pakan sebesar 6 mg/kg adalah perlakuan terbaik dengan total biomasa akhir 2212 g, laju pertumbuhan spesifik 3.57%, rasio konversi pakan 1.03, retensi protein 61.59%, retensi lemak 81.76%, kadar Se tubuh 0.15 μg/g, protein darah 11.99% dan glukosa darah 36.89 mg/100 ml.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcCatfishid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleIdentifikasi Habitat Dasar Perairan Laut Dangkal menggunakan Citra Satelit SPOT-7 di Pulau Kelapa dan Harapanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordClarias gariepinusid
dc.subject.keywordefisiensi proteinid
dc.subject.keywordpertumbuhanid
dc.subject.keywordselenium organikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record