Show simple item record

dc.contributor.advisorPermana, Idat Galih
dc.contributor.advisorRetnani, Yuli
dc.contributor.advisorSamsudin, Anjas Asmara B
dc.contributor.authorIkhwanti, Amalia
dc.date.accessioned2018-11-12T03:49:07Z
dc.date.available2018-11-12T03:49:07Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94974
dc.description.abstractPada sektor peternakan, perubahan iklim mempengaruhi pasokan asupan pakan, terutama jenis pakan berupa hijauan makanan ternak. Perubahan iklim memunculkan dampak negatif, diantaranya kekeringan, kelebihan curah hujan dan kelimpahan konsentrasi CO2 di udara. Langkah antisipasi yang perlu dilakukan adalah mengeksplorasi jenis legum yang tahan terhadap cekaman panas, pada umumnya jenis legum yang dimaksud adalah legum pohon. Jenis tanaman legum pohon memilki kemampuan untuk tumbuh pada lahan yang miskin unsur hara dan tanah kering sampai beberapa bulan, berakibat pada ketersediannya yang tidak bergantung pada musim. Selain legum pohon, jenis legum lainnya adalah legum merambat yang dapat berfungsi sebagai cover crop (tanaman yang bermanfaat untuk mengurangi risiko butiran tanah akibat hujan). Legum digunakan sebagai sumber protein bagi ternak ruminansia, tetapi persentase penggunaannya harus dikontrol karena legum mengandung senyawa anti nutrisi yang disebut tanin. Tanin merupakan senyawa polifenol yang dapat melindungi protein dari degradasi mikroba rumen oleh enzim protease. Tanin pun menjadi faktor pembatas bagi penyerapan protein karena kemampuannya dalam mengikat tanin membentuk ikatan protein-tanin. Tanaman legum mengandung zat nutrisi yang dapat dimanfaatkan oleh ternak, diantaranya gula dan pati. Keduanya termasuk ke dalam jenis karbohidrat non-struktural yang bersifat lebih mudah dicerna oleh ternak daripada jenis karbohidrat struktural (selulosa dan hemiselulosa). Sistem pencernaan ternak ruminansia memiliki sebuah keunikan, yakni adanya pencernaan fermentatif yang sebagian besar berada di dalam rumen. Salah satu keberhasilan pemberian pakan adalah peningkatan efisiensi nilai nutrisi yang diberikan melalui pakan terhadap parameter-parameter fermentasi in vitro. Oleh sebab itu, perlu diadakan pengamatan terkait hubungan nilai nutrisi dalam pakan terhadap parameter fermentasi in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara informasi nilai nutrisi terhadap analisis parameter fermentasi pada ternak ruminansia secara in vitro. Penelitian ini menunjukkan bahwa pati memiliki korelasi positif terhadap beberapa parameter, diantaranya kecernaan, produksi ammonia dan gas total serta laju produksi gas (P<0.05). Sebaliknya, gula tidak memiliki korelasi secara signifikan (P>0.05) dengan seluruh parameter in vitro yang diamati. Hal ini disebabkan oleh sifat gula yang lebih cepat terdegradasi oleh enzim-enzim pencernaan dibandingkan dengan pati, sehingga ketersediaan gula untuk mikroba rumen menurun. Tanin berkorelasi negatif (P<0.05) terhadap produksi VFA (Volatile Fatty Acid), namun berkorelasi positif terhadap produksi ammonia (P<0.05).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcanimal Nutritionid
dc.subject.ddcTANINid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcMalaysiaid
dc.titleEvaluasi Nilai Nutrisi dan Kandungan Tanin pada Beberapa Tanaman Legum Tropis dan Hubungannya terhadap Fermentabilitas Nutrien secara In Vitroid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordfermentasiid
dc.subject.keywordgulaid
dc.subject.keywordlegumid
dc.subject.keywordpatiid
dc.subject.keywordtaninid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record