Show simple item record

dc.contributor.advisorSinaga, Meity Suradji
dc.contributor.advisorWiyono, Suryo
dc.contributor.advisorTriwidodo, Hermanu
dc.contributor.authorSusanna
dc.date.accessioned2018-11-08T03:58:09Z
dc.date.available2018-11-08T03:58:09Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94918
dc.description.abstractSejak lima belas tahun terakhir, penyakit mati meranggas pada pohon pala telah meluas di Kabupaten Aceh Selatan. Penyakit ini berdampak pada pendapatan petani pala, sehingga dapat menimbulkan kerugian yang cukup tinggi secara ekonomi. Informasi penyebab penyakit, bioekologi patogen, dan faktor pemicu terjadinya epifitotik belum diketahui dan dilaporkan. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan pengetahuan mengenai penyebab penyakit mati meranggas, bioekologi patogen, dan faktor pemicu epifitotik. Studi dilaksanakan dalam tiga tahap: I mendiagnosis penyebab penyakit; II mengkaji bioekologi patogen, dan III menganalisis faktor pemicu epifitotik. Diagnosis penyakit dilakukan melalui pengamatan gejala dan tanda penyakit, dilanjutkan dengan postulat Koch. Penelitian bioekologi patogen mencakup pertumbuhan patogen dengan berbagai kisaran pH media dan suhu, keberadaan mikroba di perakaran yang berpotensi sebagai agens pengendalian penyakit, dan hubungan kekeringan dengan penyakit. Faktor pemicu epifitotik dilakukan dikaji dengan analisis kekeringan, hubungan antara teknik budidaya dan lingkungan dengan insidensi penyakit mati meranggas pala di Aceh Selatan. Hasil postulat Koch menunjukkan penyebab mati meranggas pada pohon pala yang dominan adalah Lasiodiplodia theobromae (Patouillard) Griffon & Maubland (sin. Botryodiplodia theobromae Pat.). Identifikasi patogen dilakukan berdasarkan pengamatan morfologi (baik secara makroskopik maupun mikroskopis) dan molekuler. Gejala mulai terbentuk sebulan setelah inokulasi. Suhu dan pH media memengaruhi pertumbuhan L. theobromae. Suhu terbaik untuk pertumbuhannya adalah 28 oC. Derajat kemasaman (pH) media yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan patogen tersebut adalah kisaran 4 - 6. Kelimpahan mikroorganisme tanah berkaitan dengan insidensi penyakit. Tanah dengan insidensi penyakit yang rendah mempunyai total cendawan/bakteri yang lebih tinggi dari pada tanah dengan insidensi penyakit tinggi. Beberapa cendawan tanah berpotensi sebagai agens pengendali hayati seperti Trichoderma harzianum, T. asperellum, T. virens dan Talaromyces pinophilus. Kemampuan menekan cendawan antagonis terhadap pertumbuhan patogen adalah diatas 66%. Cekaman kekeringan sangat berperan dalam kemunculan gejala dieback pada bibit pala. Teknik budidaya pala yang dilakukan petani mempunyai kaitan dengan tingkat insidensi penyakit. Teknik budidaya yang dimaksudkan adalah pola tanam monokultur, belum dilakukan budidaya tanaman yang tepat, pengendalian gulma dan pemupukan. Lahan dengan insidensi penyakit tinggi mempunyai sifat umur tanaman tua (> 50 tahun), tidak adanya pemupukan, pola tanam monokultur, dan tidak adanya pengendalian gulma. Diantara sifat kimia yang diuiji, KTK (kapasitas tukar kation) dan P tersedia paling berperan dalam menentukan insidensi penyakit mati meranggas pada pala. Curah hujan yang terus menurun selama 15 tahun sejak 2003 merupakan pemicu utama serangan penyakit mati meranggas pala di Aceh Selatan. 3 Setelah diketahui penyebab penyakit mati meranggas, faktor lingkungan fisik yang berpengaruh terhadap patogen dan pemicu terjadinya epifitotik, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar rekomendasi suatu strategi pengendalian yang efektif dan efisien terhadap penyakit mati meranggas pala di Aceh Selatan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPytopathologyid
dc.subject.ddcDieback Diseaseid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcAceh Selatanid
dc.titleDiagnosis dan Pemicu Epifitotik Mati Meranggas Pala di Aceh Selatan.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordidentifikasiid
dc.subject.keywordkekeringaid
dc.subject.keywordLasiodiplodia theobromaeid
dc.subject.keywordpenyakit baruid
dc.subject.keywordsifat kimia tanahid
dc.subject.keywordteknik budidayaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record