Show simple item record

dc.contributor.advisorAstuti, Dewi Apri
dc.contributor.advisorLaconi, Erika B
dc.contributor.authorAidismen, Yulia Dwi Putri
dc.date.accessioned2018-10-08T04:22:08Z
dc.date.available2018-10-08T04:22:08Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94038
dc.description.abstractPerbaikan Body Condition Score (BCS) calon induk sebelum bereproduksi dengan penambahan pakan berkualitas (flushing) sangat berpengaruh terhadap tingkat keberhasilkan kebuntingan. Nilai BCS memiliki hubungan erat dengan keberhasilan reproduksi ternak seperti kesuburan, kebuntingan, jumlah folikel yang implant, perkembangan embrio, proses kelahiran, dan laktasi (Budiawan et al. 2015). Penggunaan sumber protein berbeda sebagai pengganti bungkil kedelai diharapkan mampu memperbaiki BCS dan meningkatkan kinerja reproduksi kambing dara. Flushing dapat memperbaiki BCS juga meningkatkan kinerja reproduksi, kesuburan, mencegah terjadinya silent estrus, pembuahan, meningkatkan kelahiran kembar, dan meningkatkan jumlah ovum yang dilepaskan dari ovarium (Kusina et al. 2001). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan sumber protein berbeda (asal nabati dan hewani) berupa tepung daun Indigofera zollingeriana dan tepung jangkrik sebagai pengganti bungkil kedelai terhadap kinerja reproduksi kambing dara persilangan Peranakan Etawah dan Saanen (Sapera), mulai dikawinkan sampai umur 90 hari kebuntingan. Dua belas ekor kambing dara Sapera dikelompokkan secara acak ke dalam 3 perlakuan ransum flushing (masing-masing 4 ekor) yaitu: kontrol (K) ransum mengandung bungkil kedelai, ransum mengandung tepung daun I. zollingeriana menggantikan 50% protein asal bungkil kedelai (TI), dan ransum mengandung tepung jangkrik, menggantikan 50% protein asal bungkil kedelai (TJ). Rancangan acak lengkap (RAL) digunakan pada penelitian ini dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Parameter yang diamati adalah konsumsi bahan kering dan nutrien, body condition score (BCS), kecernaan nutrien, metabolit darah (glukosa, kolesterol dan hormon progesteron), dan kinerja reproduksi awal kebuntingan. Pemberian ransum flushing dan pengamatan data dimulai dari 21 hari sebelum perkawinan, saat perkawinan, kebuntingan 30 dan 90 hari. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan protein bungkil kedelai dan tepung daun indigofera serta tepung jangkrik (menggantikan 50% protein asal bungkil kedelai) pada penelitian ini tidak berpengaruh terhadap konsumsi nutrien, kecernaan nutrien, BCS dan kinerja reproduksi kambing dara Sapera, namun nyata berpengaruh terhadap konsentrasi plasma glukosa dan kolesterol (P<0.05). Substitusi TI dan TJ memberikan pengaruh terhadap peningkatan hormon progesteron dalam mempertahankan kebuntingan sampai 30 hari. Perlakuan tepung jangkrik dapat mempercepat waktu onset estrus dan meningkatkan lama estrus serta persentase kebuntingan. Dapat disimpulkan bahwa pakan yang mengandung protein tepung jangkrik menggantikan 50% protein bungkil kedelai pada ransum flushing kambing dara Sapera dapat meningkatkan kinerja reproduksi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcZoologyid
dc.subject.ddcReproductionid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titlePenggunaan Sumber Protein Berbeda sebagai Pengganti Bungkil Kedelai dalam Ransum Flushing terhadap Kinerja Reproduksi Kambing Daraid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbody condition scoreid
dc.subject.keywordglukosaid
dc.subject.keywordkambing dara Saperaid
dc.subject.keywordkinerja reproduksiid
dc.subject.keywordkolesterolid
dc.subject.keywordprogesteronid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record