Optimasi Edible Film Antibakteri Berbasis Gelatin-Kitosan dan Minyak Esensial Bawang Putih
View/ Open
Date
2018Author
Handayasari, Faridah
Suyatma, Edhi Nugraha
Nurjanah, Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Edible film yang dihasilkan dari campuran gelatin-kitosan dapat
diaplikasikan sebagai bahan pengemas makanan yang bersifat biodegradable
dengan kemampuan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat
mekanis dan kemampuan antibakteri dari edible film gelatin-kitosan dan edible
film gelatin-kitosan dengan penambahan sodium nitrit serta minyak esensial
bawang putih. Konsentrasi gelatin dan kitosan (G%/C%) dipilih berdasarkan
metode constrained mixture dengan 25 sampel film dimana campuran berat total
gelatin dan kitosan dalam larutan edible film adalah 4 gr dan rancang percobaan
menggunakan metode Response Surface Methodology (RSM) dengan hanya 8
sampel film dimana rentang berat dari gelatin dan kitosan dalam film adalah 0-4
gr. Karakteristik sifat mekanik edible film yang dianalisis mencakup kuat tarik,
persen elongasi dan rasio kuat tarik dengan elongasinya (modulus Young).
Optimasi konsentrasi gelatin-kitosan dalam edible film dilakukan untuk
mendapatkan elastisitas maksimal melalui minimalisasi modulus Young. Uji
kemampuan antibakteri edible film gelatin-kitosan terhadap bakteri Pseudomonas
aeruginosa, Bacillus cereus, dan Listeria monocytogenes dilakukan dengan
menggunakan metode difusi cakram dengan mengukur diameter zona hambat dari
edible film gelatin-kitosan, edible film gelatin-kitosan dengan penambahan 200
ppm sodium nitrit, dan edible film gelatin-kitosan dengan penambahan minyak
esensial bawang putih berkonsentrasi 0.1%, 0.2%, dan 0.3% (v/v).
Hasil yang diperoleh menggunakan kedua metode menunjukkan pola
yang sama dimana penambahan konsentrasi kitosan yang diiringi pengurangan
konsentrasi gelatin pada edible film campuran gelatin-kitosan meningkatkan kuat
tarik dan menurunkan persen elongasi serta modulus Young dari edible film.
Hasil optimasi menggunakan constrained mixture dan RSM menghasilkan nilai
modulus Young secara berurutan sebesar 0.41 MPa untuk campuran komposisi
G65/C35 serta 0.31 MPa untuk campuran komposisi G76/C24 dan sesuai
verifikasi eksperimen. Penambahan sodium nitrit 200 ppm kedalam edible film
gelatin-kitosan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sifat mekanis dari
edible film sedangkan penambahan konsentrasi minyak esensial bawang putih dari
0-0.2% akan menurunkan kuat tarik dan modulus Young edible film.
Penambahan kitosan, sodium nitrit, dan minyak esensial bawang putih
menghasilkan peningkatan diameter zona hambat film dimana kenaikan
konsentrasi minyak esensial bawang putih semakin meningkatkan diameter zona
hambat film. Dapat disimpulkan bahwa metode RSM lebih efisien dan efektif
dalam memodelkan sifat mekanis edible film dibandingkan metode constrained
mixture karena membutuhkan data percobaan yang lebih sedikit dan memberikan
nilai optimasi modulus Young lebih rendah. Penambahan kitosan, sodium nitrit,
dan dan minyak esensial bawang putih memberikan efek antibakteri pada film.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2207]