Studi Beban Kerja pada Pemanenan Kelapa Sawit di PTPN VIII Kebun Cikasungka, Bogor.
Abstract
Saat ini proses pemanenan kelapa sawit masih dilakukan secara manual
sehingga menghasilkan banyak variasi kualitas panen. Penelitian ini bertujuan
untuk menghitung dan membandingkan tingkat kejerihan, kebutuhan energi, dan
kapasitas kerja setiap elemen kerja dan kondisi lapangan dalam proses pemanenan.
Studi beban kerja ini dilakukan dengan pendekatan ergonomika yaitu studi beban
kerja melalui metode pengukuran denyut jantung. Berdasarkan hasil penelitian,
diketahui bahwa tingkat kejerihan terendah terjadi pada elemen kerja Preparasi (Pr)
dengan nilai IRHR 1.76 (kategori berat) dan yang tertinggi pada elemen kerja
mengangkut Tandan Buah Segar (TBS) dengan bantuan alat pikul (MoAP) dengan
nilai Increase Ratio of Heart Rate (IRHR) 2.30 (kategori sangat berat). Laju
konsumsi energi kerja terendah per elemen kerja yaitu pada loading (Lo) sebesar
2.712 kkal/menit dan yang tertinggi pada cutting di lahan miring (CuR) sebesar
6.201 kkal/menit. Total konsumsi energi yang dibutuhkan untuk memanen satu
TBS adalah 12.474 - 25.234 kkal/tandan. Sedangkan kapasitas kerja ideal sesuai
kondisi kerja di lokasi studi yaitu 11-16 tandan/jam (kerja efektif). Total konsumsi
energi tertinggi dan kapasitas kerja terendah terjadi pada kondisi lahan miring,
tinggi pohon > 6 m, usia > 30 tahun, dan pengalaman kerja < 10 tahun.