Show simple item record

dc.contributor.advisorRatnadewi, Diah
dc.contributor.advisorWulandari, Dyah Retno
dc.contributor.authorNingrum, Ratih Kusuma
dc.date.accessioned2018-08-28T01:38:13Z
dc.date.available2018-08-28T01:38:13Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92829
dc.description.abstractPerbaikan genetik talas Bentul melalui kultur jaringan tanaman dilakukan guna mencapai produksi optimal dan mengatasi serangan hama dan penyakit serta cekaman kekeringan. Talas Bentul tetraploid telah dihasilkan melalui induksi poliploid secara in vitro dengan perlakuan orizalin. Karakterisasi morfologi dan anatomi perlu dilakukan untuk mengetahui perbedaan karakter talas Bentul tetraploid dibandingkan dengan dengan talas Bentul diploid. Pengamatan morfologi yang dilakukan meliputi habitus tanaman, morfologi daun, petiol dan akar berdasarkan deskriptor IPGRI 1999. Hasil karakterisasi morfologi dianalisis menggunakan analisis pengelompokan (clustering) sehingga dapat diketahui persentase kemiripan di antara tujuh klon talas Bentul tetraploid dan Bentul diploid. Karakterisasi anatomi dilakukan dengan pengamatan terhadap stomata pada epidermis daun bagian abaksial dan adaksial, sayatan transversal helai daun, petiol dan akar. Berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL), data karakterisasi anatomi diolah menggunakan analisis ragam (ANOVA), dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter morfologi tujuh klon talas Bentul tetraploid memiliki nilai kemiripan sebesar 56% dengan talas Bentul diploid. Talas Bentul tetraploid dipisahkan menjadi tiga subkelompok yang berbeda pada nilai kemiripan 63%. Talas Bentul tetraploid memiliki jumlah anakan rendah, kecuali talas tetraploid C dan E, tepi helai daun lebih bergelombang dan warna petiol hingga pelepah dominan hijau keunguan dibandingkan dengan talas Bentul diploid. Karakter anatomi yang diamati meliputi ukuran dan kerapatan stomata, tebal jaringan penyusun helai daun, tebal epidermis petiol serta tebal epidermis akar dan stele akar talas Bentul. Tebal jaringan penyusun helai daun talas Bentul diploid dan tetraploid tidak berbeda nyata. Ukuran stomata tujuh talas Bentul tetraploid lebih besar dibandingkan dengan stomata talas Bentul diploid. Kerapatan stomata helai daun tujuh klon talas tetraploid cenderung lebih rendah dibandingkan dengan talas Bentul diploid. Tebal jaringan epidermis petiol talas Bentul tetraploid D paling besar, berbeda nyata dari talas Bentul diploid. Tebal jaringan epidermis akar talas Bentul diploid berbeda nyata dengan talas tetraploid B, E, F dan G; diameter stele akar talas Bentul diploid tidak berbeda nyata dengan talas Bentul tetraploid. Namun secara umum talas tetraploid B memiliki akar paling kekar berdasarkan tebal epidermis dan diameter stele.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcBiologyid
dc.subject.ddcGenetic improvementid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleKarakter Morfologi dan Anatomi Talas Bentul Tetraploid.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordanalisis pengelompokanid
dc.subject.keywordkarakter kualitatifid
dc.subject.keywordkarakter kuantitatifid
dc.subject.keywordstomataid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record