dc.description.abstract | Biogas merupakan salah satu bahan bakar non fosil yang bersifat dapat diperbaharui (renewable) yang dapat dijadikan bioenergi alternatif. Biogas terdiri dari berbagai jenis gas dengan komposisi yang umum diperoleh adalah metana (55-70%), CO2 (30-45%), H2S (< 1%), dan uap air. Kandungan utama biogas yang berfungsi sebagai bahan bakar (biofuel) adalah gas metana (CH4) atau disebut biometana. Oleh karena itu, dibutuhkan usaha untuk meningkatkan kualitas biogas yaitu dengan menurunkan konsentrasi gas pengotor (CO2) sehingga konsentrasi gas CH4 akan meningkat. Salah satu cara yang mudah dan ekonomis dalam pemurnian biogas (mengurangi CO2 yang terkandung di dalam biogas untuk meningkatkan konsentrasi CH4) adalah dengan metode water scrubber. Penambahan larutan Ca(OH)2 pada air diduga akan meningkatkan efektivitas pengurangan kadar CO2 dalam biogas karena akan terjadi pengikatan secara kimiawi untuk menghasilkan CaCO3. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari konsentrasi larutan Ca(OH)2 di dalam air yang digunakan pada scrubber terhadap efektivitas pengikatan gas CO2 sehingga terjadi peningkatan kadar metan pada biogas dan menganalisis pengaruh level (ketinggian) larutan Ca(OH)2 pada scrubber terhadap efektivitas pengurangan CO2 pada biogas. Biogas di kompres untuk dinaikkan tekanannya, kemudian dialirkan ke scrubber dengan debit alir yang tetap yaitu 3 L/menit. Pengurangan kadar gas CO2 dalam biogas dilakukan dengan dua faktor perlakuan yaitu faktor konsentrasi larutan Ca(OH)2 dan faktor ketinggian larutan Ca(OH)2 pada scrubber. Faktor konsentrasi larutan Ca(OH)2 memiliki empat variasi konsentrasi yaitu 0 M, 0.5 M, 1 M, dan 1.5 M. Faktor ketinggian larutan pada scrubber memiliki tiga variasi yaitu 60 cm, 70 cm, dan 80 cm. Hasilnya secara statistik menunjukkan bahwa hanya variasi konsentrasi larutan Ca(OH)2 yang berpengaruh nyata pada penurunan kadar CO2 pada biogas. Konsentrasi larutan Ca(OH)2 terbaik yaitu pada konsentrasi 1.5 M. | id |