Identifikasi Pigmen dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah Naga
View/ Open
Date
2018Author
Pangesty, Dwi Retno Herning
Andarwulan, Nuri
Adawiyah, Dede Robiatul
Metadata
Show full item recordAbstract
Buah naga telah dikenal sebagai sumber pigmen betalain yang potensial digunakan untuk mewarnai makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi senyawa pigmen melalui spektrum, analisis kromatografi lapis tipis dan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan sebagai konsentrasi penghambat radikal bebas 50% dengan metode DPPH dan metode FRAP pada ekstrak kulit dan daging dari empat spesies buah naga. Pigmen ekstrak buah naga menunjukkan stabilitas yang baik pada pH 3-10. Melalui analisis spektrum dan kromatografi lapis tipis ditemukan bahwa dua spesies buah naga (kulit merah) mengandung betalain dan spesies lainnya (kulit oranye dan kuning) mengandung antosianin. Ini ditandai oleh keberadaan puncak spektrum pada kisaran λmax 480-490 nm (betaxantin), 530-540 nm (betasianin) dan 580-582 nm (antosianin).
Analisis kromatografi lapis tipis menghasilkan nilai Rf berkisar antara 0,43-0,52 dengan spot kromatogram warna merah yang identik dengan pigmen betasianin sedangkan nilai Rf berkisar antara nilai 0,51-0,69 dan 0,85 dengan spot kromatogram warna oranye, kuning dan merah muda diidentifikasi sebagai antosianin. Kadar pigmen betaxantin pada ekstrak buah naga bervariasi pada rentang nilai 12,44-92,64 mg indicaxantin Eq/g dan kadar pigmen betasianin berkisar antara 37,50-204,55 mg betanin Eq/g. Ekstrak buah naga memiliki aktivitas antioksidan melalui metode DPPH dengan konsentrasi IC50 berkisar antara 0,95-1,97 mg/g ekstrak dan dapat mereduksi Fe3+ pada konsentrasi ekstrak 0,02-0,05 mgAAE/g. Nilai rasio pigmen berkisar antara 0,33-0,53 menunjukkan bahwa proporsi betasianin lebih dominan dalam mempengaruhi antioksidan ekstrak buah naga saat dievaluasi dengan menggunakan analisis regresi korelasi dengan dua metode antioksidan yaitu metode DPPH dan FRAP.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2209]