Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwanto, Aris
dc.contributor.advisorSutrisno
dc.contributor.authorSaragih, Crismas Sri Rejeki
dc.date.accessioned2018-06-29T00:12:19Z
dc.date.available2018-06-29T00:12:19Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92434
dc.description.abstractPisang Raja Sere merupakan salah satu jenis pisang lokal yang cukup terkenal. Umumnya, pisang Raja Sere dikonsumsi sebagai buah pencuci mulut karena memiliki aroma khas, rasa manis dan ukuran yang sesuai untuk buah pencuci mulut. Pisang Raja Sere tergolong buah klimakterik dan mudah rusak, sehingga menimbulkan kendala dalam pemasarannya. Penanganan pascapanen yang tepat guna sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan tersebut agar dapat memperluas daerah pemasaran pisang Raja Sere. Suhu optimum penyimpanan pisang pada suhu dingin, yaitu 13oC karena pada suhu tersebut pisang akan terhindar dari chiling injury. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh penyimpanan dingin terhadap kualitas pisang Raja Sere yang disimpan pada suhu 13oC. Tahapan penelitian yang dilakukan, yaitu melakukan pemanenan pisang Raja Sere pada kondisi hijau tua matang atau berumur kurang lebih 14 minggu setelah bunga mekar. Selanjutnya, dilakukan pencucian pisang agar getah tidak mengenai buah, lalu ditiriskan. Kemudian, pisang akan disimpan pada suhu 13 oC dan suhu ruang. Lama penyimpanan pisang dilakukan dengan rentang waktu 0, 3, 6, 9, dan 12 hari untuk penyimpanan dingin, sedangkan penyimpanan suhu ruang hanya dilakukan selama 0, 3, 6 hari, lalu dimatangkan dengan penginjeksian gas etilen 100 ppm pada suhu 25 oC selama 24 jam, selanjutnya dilakukan pengukuran parameter mutu selama 4 hari. Adapun parameter mutu yang diamati, yaitu laju respirasi yang diukur per 3 jam setiap hari, sedangkan total padatan terlarut, kekerasan, warna, dan susut bobot diukur setiap hari. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa adanya pengaruh antara laju respirasi, susut bobot, total padatan terlarut, kekerasan terhadap tingkat kematangan buah dan umur simpan buah. Penyimpanan pisang pada suhu ruang hanya mencapai 6 hari, sedangkan dengan suhu dingin mencapai hingga 12 hari. Setelah dilakukan penyimpanan dingin dan pemeraman, pengukuran hari ke-3 merupakan waktu optimal pisang untuk dikonsumsi dengan nilai laju respirasi CO2 sebesar 100.37 mLCO2/kg.jam, total padatan terlarut 24.30 oBrix, kekerasan 0.48 kgf dan warna kuning penuh dengan nilai Lightness = 68.04, nilai a* = 4.74 dan nilai b*= 62.63, dan susut bobot berkisar 7.53-16.45 %. Sementara, pisang yang disimpan pada suhu ruang memiliki nilai optimum juga pada pengukuran hari ke-3, yaitu dengan nilai laju respirasi sebesar 120.99 mLCO2/kg.jam, total padatan terlarut sebesar 25.83 oBrix, kekerasan sebesar 0.36 kgf, warna kuning penuh dengan nilai Lightness = 68.51, nilai a* = 4.74, dan nilai b* = 59.01, dan nilai susut bobot sebesar 10.67%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPostharvest Technologyid
dc.subject.ddcHarvestingid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titlePenerapan Penyimpanan Dingin untuk Pisang Raja Sere (Musa acuminata colla)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkualitas pisangid
dc.subject.keywordpenyimpanan dinginid
dc.subject.keywordpenyimpanan jangka panjangid
dc.subject.keywordpisang Raja Sereid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record