Show simple item record

dc.contributor.advisorEvvyernie, Dwiera
dc.contributor.advisorHarlina, Eva
dc.contributor.authorPujioktari, Preti
dc.date.accessioned2018-06-26T04:38:11Z
dc.date.available2018-06-26T04:38:11Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92382
dc.description.abstractKara benguk (Mucuna pruriens var.utilis (L) DC) merupakan tanaman yang tergolong ke dalam famili Fabaceae (Polong - polongan). Kara benguk telah banyak dibudidayakan dengan beberapa peranan, yaitu sebagai tanaman sampingan di pekarangan, tanaman penutup tanah yang produktif, pengisi lahan kosong di musim kemarau, dan komponen pertanian berkelanjutan. Karabenguk merupakan tanaman pangan yang dapat digunakan sebagai tanaman penutup tanah. Bijinya biasa digunakan untuk membuat tempe, dan ini penting untuk mencukupi kebutuhan protein masyarakat di lahan marginal. Kara benguk segar memiliki kandungan nutrisi berupa protein kasar asam lenoleat, asam linolenat dan juga mengandung L-Dopa. L-Dopa memiliki fungsi yang sama dengan L-fenilalanin dan L-tirosin, yang pada sistem syaraf pusat akan dikonversi menjadi dopamine. Dopamine adalah suatu hormon yang dihasilkan olh hipotalamus. Kara benguk telah banyak dimanfaatkan, diantaranya sebagai obat penyakit Parkinson, pelancar peredaran darah, sebagai bahan untuk nugget dan tempe, dan tambahan pakan sapi Sumba Ongole jantan dalam bentuk tepung dan tempe. Berdasarkan sebuah penelitian kara benguk juga berpotensi sebagai growth promotor alami. Penelitian ini dilakukan selama tujuh bulan dari bulan oktober 2014 sampai dengan Mei 2015. Ternak yang digunakan 20 ekor kelinci jantan jenis NZW (New Zealand White), pakan konsentrat yang terdiri atas jagung, dedak padi, BIS, CGM, tepung ikan, premix dicalcium phospat (DCP), crute palm oil (CPO), natrium clorida (NaCL), tepung tapioca, molasses, dan kara benguk dengan berbagai level. Penelitian ini menggunakan rancangan kelompok yang tediri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah: R0 (Pakan komersil), R1 (Ransum Basal (24% Hijauan + 76% Konsentrat)), R2 (R1 + Kara benguk rendam 16%), R3 (R1 + Kara benguk rendam 32%), R4 (R1 + Kara benguk rendam 48%). Variabel yang diamati yaitu adalah perfoma kelinci pedaging yang meliputi konsumsi, pertambahan bobot badan dan konversi ransum, kandungan kimia daging (kadar air, protein , dan lemak), metabolite darah (kolesterol, trigliserida, HDL dan LDL), serta histopatologi pada organ hati dan ginjal kelinci. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung Mucuna pruriens (kara benguk) dengan beberapa level tertentu dapat digunakan sebagai salah satu bahan pakan penyusun konsentrat, dan pada ransum dengan kandungan kara benguk 32% memberikan hasil terbaik untuk rasio protein dan lemak. Akan tetapi penggunaan kara benguk yang memiliki kandungan zat toksik memberikan pengaruh negatif terhadap organ ginjal kelinci yang diduga disebabkan zat antintrisinya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal Feedingid
dc.subject.ddcVelvet Beanid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleEvaluasi Manfaat Kara benguk (Mucuna pruriens) Rendam sebagai Imbuhan Pakan pada Kelinci Jantanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordhistopatologiid
dc.subject.keywordimbuhan pakanid
dc.subject.keywordkara bengukid
dc.subject.keywordkelinci jantanid
dc.subject.keywordMucuna pruriensid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record