Show simple item record

dc.contributor.advisorKawaroe, Mujizat
dc.contributor.advisorBengen, Dietriech Geoffrey
dc.contributor.authorAsih, Eka Nurrahema Ning
dc.date.accessioned2018-06-26T04:03:48Z
dc.date.available2018-06-26T04:03:48Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92318
dc.description.abstractC. rotundicauda memiliki potensi besar dalam aspek farmasi yaitu bahan bioaktif dan antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji potensi pemanfaatan mimi dengan mengungkap kondisi ekologi dan biologi mimi (karakteristik lingkungan, kepadatan populasi, pola pertumbuhan), kandungan senyawa bioaktif serta bioaktivitas plasma C. rotundicauda terhadap bakteri dari perairan Selat Madura. Hal ini penting dilakukan untuk mendapatkan informasi potensi pemanfaatan mimi di lokasi penelitian karena spesies ini dianggap hama, tidak memiliki nilai jual, dan belum memiliki legalitas perlindungan hukum di Indonesia. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 - Januari 2017. Pengukuran kondisi ekologi perairan dilakukan langsung pada 3 lokasi yang ditentukan secara acak yaitu perairan Sumenep, Bangkalan dan Probolinggo. Metode transek sabuk digunakan untuk mengukur kepadatan populasi C. rotundicauda. Mimi yang tertangkap diukur karakter morfologi dan ditimbang beratnya untuk mengetahui pola pertumbuhan mimi (Effendie 1997). Eksplorasi golongan senyawa bioaktif C. rotundicauda diamati dengan menguji kandungan golongan senyawa bioaktif pada daging mimi menggunakan metode Harborne (1996) di Laboratorium CV Vicomas Internasional, sedangkan pengujian daya hambat bakteri dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA IPB dengan cara melihat zona bening yang dihasilkan oleh plasma mimi pada cawan berisi bakteri dengan pengulangan 3 kali (triplo). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik lingkungan perairan lokasi penelitian tergolong layak untuk kehidupan C. rotundicauda saat larva trilobite maupun dewasa. Kisaran nilai parameter kualitas perairan pada ke tiga stasiun yaitu oksigen terlarut 6,4-7,8 mg/l, suhu 31,5-32,2oC, salinitas 30-31 psu, pH 7,8-8,3, kecepatan arus 0,06-0,33 ms-1 dan bahan organik 0,55- 32,51%. Perairan Sumenep didominasi sedimen debu, sedangkan perairan Bangkalan dan Probolinggo didominasi sedimen pasir. Kepadatan populasi mimi tertinggi terdapat di perairan Sumenep sebesar 202 ind/600m2, sedangkan kepadatan terendah terdapat di perairan Probolinggo sebesar 61 ind/600m2. Mimi betina memiliki pola pertumbuhan yang sama pada semua lokasi yaitu alometrik positif dengan nilai b>3 dan Kn >1, artinya mimi betina montok. Kandungan rata-rata golongan senyawa bioaktif C. rotundicauda tinggi adalah mimi dari perairan Bangkalan dengan kadar monoterpenoid 18,33 ppm dan zoosterol 22,67 ppm. Kandungan golongan senyawa yang kecil adalah mimi dari perairan Probolinggo yaitu kadar monoterpenoid 13,67 ppm dan zoosterol 17,33 ppm. Ekstrak plasma mimi terbagi menjadi 2 fraksi yaitu plasma biru terang sebanyak 10 ml dan plasma biru gelap sebanyak 25 ml. Kedua ekstrak plasma menghasilkan zona hambat bakteri gram positif (S. aureus dan Bacillus) tertinggi yaitu mimi dari Bangkalan, sedangkan zona hambat bakteri gram negatif (V. harveyi dan E. coli) tertinggi berasal dari Sumenep. Zona hambat bakteri gram negatif dan gram positif terendah terdapat pada mimi asal Probolinggo.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMarine Technologyid
dc.subject.ddcExploration Groupid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcSelat Maduraid
dc.titleKarakter Biologi dan Eksplorasi Golongan Senyawa Bioaktif pada Mimi (Carsinoscorpius rotundicauda, Latreille 1802) di Sekitar Selat Maduraid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordC. rotundicaudaid
dc.subject.keywordmimiid
dc.subject.keywordSelat Maduraid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record