Show simple item record

dc.contributor.advisorKrisanti, Majariana
dc.contributor.advisorImran, Zulhamsyah
dc.contributor.authorRosmawati, Arvita
dc.date.accessioned2018-06-26T04:00:21Z
dc.date.available2018-06-26T04:00:21Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92297
dc.description.abstractPulau-pulau kecil sangat rentan terhadap gangguan dan perubahan dan membutuhkan pengelolaan dengan konsep pembangunan keberlanjutan. Kerentanan di pulau-pulau kecil dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal dari sistem pulau itu sendiri baik yang berasal dari alam maupun akibat aktivitas manusia. Pemanfaatan sumber daya di pulau-pulau kecil sebagai objek wisata bahari untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal memberikan dampak positif dan negatif dalam bidang sosial, ekonomi dan ekologi. Salah satu metode untuk mengetahui keseimbangan yang baik antara dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan adalah dengan menilai kerentanan pulau kecil tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) memformulasikan metode perhitungan Indeks Kerentanan Pulau-Pulau Kecil dengan pendekatan pembobotan, 2) identifikasi dan menilai kondisi lingkungan dan sosial Pulau Pari, 3) menentukan nilai tingkat kerentanan lingkungan dalam rangka pengelolaan pulau pulau kecil studi kasus: Pulau Pari. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – Mei 2017 di Pulau Pari. Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Tahapan – tahapan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu 1) studi pustaka, 2) survei pakar, 3) survei lapang dan 4) analisis data. Pada penelitian ini digunakan dua faktor yaitu faktor lingkungan dan sosial dengan indikator perubahan garis pantai, penggunaan lahan, perubahan tutupan karang hidup, jumlah sampah dan kualitas air. Survei pakar dilakukan menggunakan kuisioner untuk memberikan bobot signifikansi masing-masing indikator. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bobot masing-masing indikator adalah kualitas air (0,29), jumlah sampah (0,28), perubahan tutupan karang hidup (0,16), kepadatan penduduk (0,13), penggunaan lahan (0,09) dan perubahan garis pantai (0,05). Berdasarkan bobot tersebut, nilai indeks kerentanan Pulau Pari adalah 3,37 dan termasuk dalam kelas kerentanan sedang. Nilai indeks kerentanan dapat digunakan dalam menentukan strategi pengelolaan yang baik dan adaptasi mitigasinya oleh bagi pembuat kebijakan. Prioritas pengelolaan untuk keberlanjutan Pulau Pari dapat dilakukan dari nilai bobot tertinggi yaitu dimulai dari monitoring kondisi kualitas air, pengelolaan sampah, restorasi habitat terumbu karang, penerapan program keluarga berencana, pengaturan penggunaan lahan dan pembuatan tanggul dan bangunan pelindung pantai.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMarine Resourcesid
dc.subject.ddcSmall Islandid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcDKI - Jakartaid
dc.titlePenilaian Indeks Kerentanan Pulau-Pulau Kecil Studi Kasus: Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordpulau-pulau kecilid
dc.subject.keywordndeks kerentananid
dc.subject.keywordPulau Pariid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record