View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Biology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Biology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pertumbuhan Kultur Suspensi Sel Tanaman Kina (Cinchona ledgeriana Moens) dalam Media Cair yang Dikocok dan Bioreaktor Beraerasi.

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (11.37Mb)
      Date
      2018
      Author
      Sari, Putty Sabrina
      Ratnadewi, Diah
      Sumaryono
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Kultur suspensi sel secara in vitro merupakan alternatif untuk memproduksi metabolit sekunder secara, kontinyu dan tidak bergantung pada faktor lingkungan. Optimalisasi pertumbuhan sel telah banyak dilakukan dalam labu Erlenmeyer yang diletakkan di atas meja pengocok (shaker) horizontal maupun dalam bioreaktor. Pengocokan ini dilakukan guna memisahkan agregat sel dan menciptakan aerasi dalam kultur suspensi sel, sedangkan bioreaktor mendapatkan aerasi dengan bantuan aerator. Manipulasi kultur sel dengan menggunakan elisitor yaitu agen pencipta stress, bertujuan meningkatkan produksi senyawa sekunder. Penelitian ini bertujuan membandingkan laju pertumbuhan sel tanaman kina Cinchona ledgeriana dalam media cair di atas meja pengocok dan dalam bioreaktor beraerasi. Asam absisat (ABA), metil jasmonat (MeJA) dan manitol digunakan sebagai elisitor, yaitu agen pencipta cekaman yang diamati pengaruhnya terhadap pertumbuhan sel. Tahap proliferasi kalus dilakukan untuk memperbanyak kalus remah yang digunakan sebagai inokulum untuk kultur suspensi sel. Pertumbuhan kultur suspensi sel diukur dengan metode Cell Volume after Sedimentation (CVS) selama 7 minggu pada media yang dikocok dan 6 minggu pada bioreaktor, lalu dilanjutkan dengan analisis sitologi pada sel dalam media cair yang dikocok. Pertumbuhan volume sel dan jumlah biomassa terbaik dalam media cair yang dikocok diperoleh pada perlakuan kontrol (KM dan KS) yang diikuti pada perlakuan ABA (A5M dan A5S) dengan rerata laju pertumbuhan yang masih terus meningkat hingga minggu ke-7. Berdasarkan analisis sitologi, persentase viabilitas sel juga tinggi pada perlakuan KM, KS, A5M, dan A5S, bersesuaian dengan laju pertumbuhannya. Sel dengan bentuk bulat dan oval dominan pada minggu ke-3, sedangkan bentuk panjang dominan pada minggu ke-7. Perlakuan MeJA 10 dan 20 mg/L menghambat pertumbuhan sel. Pertumbuhan sel kina tidak cukup baik dalam bioreaktor, namun pada kontrol KS, sel menunjukkan pertumbuhan dibandingkan sel pada perlakuan ABA dan MeJA yang mengalami penghambatan pertumbuhan sepanjang masa kultur. Masalah teknis dalam bioreaktor menyebabkan pengadukan media oleh hembusan udara dari aerator tidak sempurna, sehingga sel-sel mengendap di dasar bioreaktor, serta terjadinya pembentukan busa yang menghambat aerasi.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92142
      Collections
      • UT - Biology [1301]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository