View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agriculture
      • UT - Agronomy and Horticulture
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agriculture
      • UT - Agronomy and Horticulture
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pengaruh Sukrosa dan Putresin terhadap Induksi Kalus dan Regenerasi Kultur Antera Tanaman Tomat (Lycopersicon Esculentum Mill.)

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (10.72Mb)
      Date
      2018
      Author
      Kholis, Imam Nur
      Surahman, Memen
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Kultur antera tanaman mampu memangkas waktu untuk mendapatkan galur homozigos dihaploid. Namun, metode kultur antera tanaman tomat yang konsisten belum diperoleh. Sukrosa dikenal sebagai zat pengatur tekanan osmotik media selain sebagai sumber energi. Penambahan putresin dalam kultur antera padi dapat meningkatkan jumlah kalus terinduksi dan jumlah planlet hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi sukrosa optimal dan perlakuan putresin yang terbaik dalam media induksi kultur antera tanaman tomat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan antera dari kuncup bunga tanaman tomat varietas Permata. Kultur antera dilakukan dalam dua tahap percobaan yaitu, tahap pertama merupakan tahap induksi kalus dan tahap kedua merupakan tahap regenerasi tunas atau disebut juga induksi tunas. Percobaan induksi kalus dilakukan dalam 10 ulangan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor dengan media dasar DBM I + 5 mg L-1 kinetin + 2 mg L-1 NAA. Faktor pertama merupakan konsentrasi sukrosa dengan empat taraf konsentrasi (2%, 4%, 6% dan 8%). Faktor kedua merupakan penambahan putresin dengan dua taraf (tanpa putresin dan penambahan putresin 0.1644 g L-1 ). Percobaan regenerasi dilakukan menggunakan media yang sama untuk semua kalus yang berasal dari semua media induksi. Induksi tunas menggunakan media pertama (MS + 0.25 mg L-1 zeatin+0.1644 g L-1 putresin) dilakukan dalam lima ulangan, setelah 10 minggu pengamatan kalus disubkultur ke media kedua (MS+0.1 mg L-1 IAA+ 1 mg L-1 Zeatin) dilakukan dalam empat ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada media induksi interaksi sukrosa dan putresin berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah kalus, dimana konsentrasi sukrosa 2% dan penambahan putresin memberikan jumlah kalus terbanyak. Konsentrasi sukrosa berpengaruh sangat nyata terhadap lama inisiasi kalus dengan konsentrasi sukrosa 2% dan 6% merupakan konsentrasi terbaik untuk mempercepat inisiasi. Penambahan putresin berpengaruh nyata terhadap lamanya dihasilkan kalus. Media yang ditambahkan putresin mampu menambah waktu lamanya kalus dihasilkan. Media induksi terbaik untuk kultur antera tanaman tomat adalah media DBM I + 5 mg L-1 kinetin + 2 mg L-1 NAA+ 0.1664 L-1 putresin + 6% sukrosa. Tunas tidak terinduksi pada media induksi tunas.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91857
      Collections
      • UT - Agronomy and Horticulture [7620]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository