Pola dan Iklim Komunikasi Suami dan Istri serta Pengasuhan Anak Cerebral Palsy.
View/ Open
Date
2017Author
Purnawati, Lasmi
Sarwoprasodjo, Sarwititi
Puspitawati, Herien
Metadata
Show full item recordAbstract
Pasangan suami istri yang memiliki anak cerebral palsy menanggung
beban cukup berat dalam pengasuhan, merawat dan membesar anaknya yang
menderita cerebral palsy. Anak cerebral palsy membutuhkan perhatian dan
pertolongan dari orang lain selama hidupnya, sebab anak cerebral palsy
mengalami kekakuan dan kelumpuhan otot dan gangguan sistem syaraf pusat
sehingga tidak bisa melakukan gerak tubuh atau aktifitas sebagaimana layaknya
anak normal. Anak dengan cerebral palsy membutuhkan penanganan yang
bersifat spesifik baik fisik maupun medis tergantung level disabilitasnya. Hal ini
menyebabkan pola pengasuhan anak cerebral palsy akan sangat berhubungan
dengan kesiapan suami istri dalam menerima kondisi anak dan kemampuan
mengatasi stress yang terjadi pada pasangan suami istri.
Pengasuhan anak cerebral palsy berhubungan dengan pola dan iklim
komunikasi suami dan istri. Pola komunikasi suami dan istri menunjukkan
kemampuan dalam mengatasi masalah pengasuhan dan perkembangan anak.
Sementara iklim komunikasi menunjukkan kematangan emosional dan perasaan
suami dan istri dalam mengatasi suatu masalah pengasuhan dan perawatan anak
cerebral palsy.
Penelitian bertujuan untuk: (1) Menganalisis pola komunikasi suami istri
dalam merawat anak cerebral palsy; (2) Menganalisis iklim komunikasi suami
istri dalam merawat anak cerebral palsy; (3) Menganalisis dimensi pengasuhan
anak dengan cerebral palsy; dan (4) Menganalisis hubungan antara pola dan iklim
komunikasi suami istri dengan pengasuhan anak cerebral palsy. Metode
penelitian yang digunakan adalah survei. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja
(purposive) yaitu di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Penelitian dilaksanakan pada Bulan Oktober sampai Bulan Desember 2016.
Data diambil menggunakan kuesioner pada subyek penelitian sebanyak 50 orang
(27 orang istri dan 23 orang suami) yang memiliki anak cerebral palsy. Data
dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan inferensia menggunakan analisis
skor rata-rata, Pearson correlation, uji beda nyata, dan uji Pearson correlation.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pola komunikasi suami
dan istri bersifat simetrik positif yaitu sama-sama saling melakukan komunikasi.
Artinya suami dan istri sama-sama mengambil peran atau bekerjasama dalam
merawat anak cerebral palsy. Sementara iklim komunikasi suami dan istri dalam
merawat anak cerebral palsy bersifat defensive dan supportive. Adapun
pengasuhan anak cerebral palsy berdimensi penerimaan. Antara pola komunikasi
suami dan istri dengan pengasuhan tidak ada kaitannya sebab skor korelasi sangat
kecil dan tidak signifikan, sementara iklim komunikasi suami dan istri dengan
pengasuhan memiliki kaitan yang sangat nyata. Ini menunjukkan kematangan
emosional dan perasaan suami dan istri sangat menentukan dimensi pengasuhan
anak cerebral palsy.
Collections
- MT - Human Ecology [2236]