| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kombinasi ekstrak lerak (Sapindus rarak) dengan mikroenkapsulasi minyak wijen dan minyak kanola pada populasi bakteri rumen dalam fermentasi in vitro. Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 3 kelompok sebagai ulangan. Perlakuan terdiri dari R0 (kontrol/pakan ternak:konsentrat = 70:30), R1 (R0 + ekstrak lerak 1 mg mL-1), R2 (R1 + minyak wijen 10%), R3 (R1 + 10% minyak wijen terenkapsulasi), R4 (R1 + 10% minyak kanola), R5 (R1 + 10% minyak kanola terenkapsulasi). Komposisi bahan pelapis yang digunakan dalam produk mikroenkapsulasi adalah 50% maltodekstrin dan 50% gum arab. Cairan rumen diperoleh dari tiga ekor sapi jantan kastrasi Peranakan Ongole berfistula. Parameter yang diamati adalah profil bakteri pada inkubasi 4 jam dengan menggunakan Quantitative Polymerase Chain Reaction (PCR). Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan penambahan kombinasi ekstrak lerak dan minyak wijen maupun minyak kanola proteksi maupun tidak diproteksi sangat nyata (P<0.01) menurunkan populasi total bakteri dan penggunaan mikroenkapsulasi nyata (P<0.05) meningkatkan populasi bakteri Anaerovibrio lipolytica. Namun demikian, penambahan kombinasi ekstrak lerak dan minyak wijen maupun minyak kanola tidak nyata mempengaruhi konsentrasi DNA, populasi total bakteri menggunakan media gliserol, populasi Butiryfibrio fibrisolvens, Fibrobacter succinogenes, Ruminococcus flavefaciens, dan Ruminococcus albus. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan kombinasi ekstrak lerak dan mikroenkapsulasi minyak wijen maupun minyak kanola dapat menghambat pertumbuhan total bakteri tetapi menstimulasi pertumbuhan bakteri pendegradasi lemak dan tidak mengganggu pertumbuhan bakteri pendegradasi serat. | id |
