Show simple item record

dc.contributor.advisorDespal
dc.contributor.advisorPermana, Idat G.
dc.contributor.authorNaibaho, Togar
dc.date.accessioned2018-02-22T03:34:35Z
dc.date.available2018-02-22T03:34:35Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91070
dc.description.abstractSalah satu faktor yang mempengaruhi produksi susu adalah status dan kecukupan nutrien sapi perah. Pemenuhan kebutuhan nutrien ternak sapi perah dilakukan dengan pemberian ransum berkualitas dengan kandungan nutrisi yang cukup dan seimbang. Ransum yang berkualitas akan mendukung peningkatan produksi maupun reproduksi ternak. Namun, hingga saat ini sebagian besar peternak khususnya di kawasan Jawa Barat masih belum mampu untuk menyediakan pakan yang baik (kualitas) dalam jumlah cukup (kuantitas) secara berkesinambungan (sustainable). Keterbatasan penyediaan hijauan berkualitas secara berkesinambungan ini dapat diatasi melalui pemanfaatan limbah pertanian yang tersedia semusim seperti jerami padi dengan mengolahnya menjadi hijauan awetan (hay atau silase) pakan ternak. Kandungan nutrisi per 100% berat keringnya meliputi protein kasar 3.7%; lemak kasar 1.7%; serat kasar 35.9%; BETN 37.4% ; abu 21.2% dan TDN 39%. Dikarenakan rendahnya kandungan nutrisi pada jerami, untuk dapat memanfaatkannya secara optimal, perlu disuplementasikan dengan substrat dalam hal ini konsentrat agar dapat menyediakan nutrient yang dibutuhkan secara berimbang dalam bentuk silase ransum komplit dalam mendukung produksi ternak perah. Tujuan penelitian antara lain untuk menghasilkan formula silase ransum komplit berbasis silase jerami dan jabon; membandingkan kualitas fisik, fermentatif di silase ransum komplit berbasis jerami dan jabon; melakukan ujicoba penggunaan silase ransum komplit berbasis jerami dan jabon pada peternakan rakyat Kunak, Cibungbulang; mengamati respon ternak yang diberi silase ransum komplit berbasis jerami; dan jabon dan menghitung efesiensi tekhnis, ekonomi dan logistiknya. Penelitian ini terdiri dari 2 bagian meliputi pembuatan silase ransum komplit dan kemudian dilanjutkan dengan pengaplikasian ransum uji kepada ternak percobaan menggunakan 12 ekor sapi perah dari 2 peternak lokal di peternakan rakyat Kunak. Peubah yang diamati pada penelitian ini meliputi kualitas silase (fisik, fermentatif dan utilitas), konsumsi ransum (Kg ekor-1 hari-1), produksi susu (Kg ekor-1 waktu pemerahan-1), kualitas susu (kandungan lemak susu (%), protein (%), laktosa (%), air (%)), Body Condition Score, Manure Score, efesiensi teknis, efesiensi ekonomis dan biaya ransum per liter susu. Penelitian ini dilaksanakan di Kunak, Bogor. Hasil dan sampel akan diuji di Laboratorium Pengetahuan Bahan Makanan Ternak dan Laboratorium Ternak Perah, Fakultas Peternakan IPB. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analysis of variance (anova) untuk peubah konsumsi pakan, manure score, konsumsi nutrien, performa ternak, dan efisiensi (teknis dan ekonomis). Produksi susu dan kualitas susu dianalisis menggunakan analysis of covariance (ancova), jika terdapat perbedaan nyata diantara perlakuan, dilanjutkan dengan uji Duncan dengan menggunakan aplikasi software SPSS 16. Produk silase yang dihasilkan berwarna hijau kecokelatan dan tidak terdapat perbedaan warna yang kontras antara silase berbahan dasar jerami dan jabon. Aroma produk silase ransum komplit berbasis jabon terasa lebih pekat dan menusuk dibanding jerami. Antara kedua jenis silase tidak terdapat perbedaan kelembaban, dikarenakan kedua jenis silase menggunakan molasses yang sama. pH yang dihasilkan dari kedua jenis silase sekitar 3.5 yang menyebabkan pertumbuhan bakteri pembusuk menjadi terhambat. Secara umum kedua produk silase yang dihasilkan sama baiknya. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nyata pada total konsumsi bahan kering antara ransum peternak (R1) dengan silase ransum komplit berbasis jerami (R2). Namun kedua jenis ransum ini berbeda dengan silase ransum komplit berbasis jabon (R3), hal ini diduga karena perbedaan pemberian jumlah pakan dalam bentuk segar yang memang lebih rendah pada R3. Pemberian jumlah pakan yang berbeda ini sengaja dilakukan untuk menyeimbangkan kandungan nutrisi antara ketiga perlakuan. Produksi dan kualitas susu yang dihasilkan dari ketiga ransum perlakuan juga tidak berbeda nyata, walaupun secara numerik terdapat peningkatan produksi susu pada R2 dan R3. Rataan produksi susu yang dihasilkan ± 13 liter. Rataan nilai efesiensi teknis ransum yang didapat yaitu R1: 0.77; R2: 0.72; dan R3: 0.85. Efesiensi ekonomis paling baik diperoleh dari R3 yaitu 2.65 dibanding dengan R2: 2.62 dan R1: 2.31. Perbedaan nilai efesiensi ekonomis ini dipengaruhi oleh biaya ransum yang digunakan dan hasil penjualan susu. Pada R3, dengan biaya ransum sekitar Rp. 25.241 dapat menghasilkan susu 13.36 liter/hari dengan harga jual Rp. 66.800. Harga susu sapi perah pada KPS Bogor Rp. 5000/liter. Kesimpulan yang didapatkan bahwa penggunaan silase ransum komplit yang lebih sustain dapat menggantikan ransum yang biasa digunakan peternak tanpa mengganggu pemanfaatan nutrient dalam performa ternak. Ransum berbasis silase ransum komplit juga lebih efisien secara teknis dan ekonomis.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal feedingid
dc.subject.ddcGreen fodderid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titlePerbandingan Silase Ransum Komplit Berbasis Jabon dan Jerami untuk Meningkatkan Ketersediaan Pakan Sapi Perah Berkualitas secara Berkesinambunganid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordefisiensi pakanid
dc.subject.keywordperformaid
dc.subject.keywordsapi perahid
dc.subject.keywordsilase ransum komplitid
dc.subject.keywordsusuid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record