dc.description.abstract | Potensi garam yang ada di Kabupaten Jeneponto bisa menjadi salah satu
pemasok besar dalam menunjang swasembada garam. Namun masalah yang
dihadapi para petani tambak garam khususnya di Kecamatan Arungkeke Kabupaten
Jeneponto tidak jauh berbeda dengan masalah yang dihadapi daerah lainnya,
penurunan produksi yang diakibatkan oleh faktor cuaca yang tidak menentu, status
pemilikan lahan, struktur pemasaran, proses produksi garam yang masih sangat
tradisional karena kurangnya teknologi produksi sehingga menyebabkan kualitas
garam rendah. Rendahnya kualitas garam tersebut mengakibatkan rendahnya harga
yang diterima petambak garam, kondisi tersebut jelas mempengaruhi kesejahteraan
petambak garam. Tujuan dilakukan penelitian mengenai potensi, permasalahan
serta proses produksi dan analisis kualitas garam di Kecamatan Arungkeke untuk
merumuskan strategi pengelolaan produksi garam demi menggenjot peningkatan
produksi dan kualitas sehingga terwujud kejahteraan petani serta swasembada
garam nasional.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan uji
kandungan kualitas garam (NaCl, Magnesium dan Kalsium) di 5 stasiun tambak
garam di Kecamatan Arungkeke, analisis sarana dan prasarana, teknologi produksi
serta siklus usaha garam kemudian merumuskan strategi pengelolaan menggunakan
Analitical Hierarchy Process (AHP) dengan metode deksriptif pendekatan
kualitatif untuk membuat uarian yang sistematis mengenai fakta-fakta kemudian
menggabungkan hubungan antar variabel yang ada.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan teknologi dalam proses
produksi garam masih sangat tradisional sehingga diperlukan teknologi tepat guna
untuk meningkatkan kualitas garam karena masih belum memenuhi syarat mutu
garam untuk industri menurut standar SNI maupun standar PT. Garam. Adapun
kondisi sarana prasarana, biaya produksi yang mahal, dominansi para tengkulak
serta harga garam yang murah menjadi permasalahan petani tambak garam saat ini,
padahal usaha produksi garam di Kecamatan Arungkeke sangat pontensial untuk
dikembangkan. Strategi pengelolaan dengan sistem kelembagaan melalui
pendekatan kemitraan dengan peningkatan teknologi produksi dapat menjadi solusi
untuk pengelolaan produksi garam di Kecamatan Arungkeke untuk mendongkrak
kualitas dan jalur pemasaran hasil produksi. | id |