Dampak Pembangunan Jalan Tol terhadap Nilai Lahan dan Bangunan serta Sustainable Livelihood Masyarakat Desa Cimande Hilir (Studi Kasus: Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi Seksi I, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor).
Abstract
Pertumbuhan ekonomi dapat didorong dengan pembangunan infrastruktur
yang mengorbankan sumber daya alam. Salah satu infrastruktur yang kini menjadi
salah satu program prioritas pemerintah adalah pembangunan jalan tol dimana
memerlukan lahan sebagai salah satu input utama. Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi
(Bocimi) Seksi I akan membentang sepanjang 15.35 km. Salah satu tahapan guna
mewujudkan pengerjaan proyek ini adalah pembebasan lahan dan bangunan. Desa
Cimande Hilir merupakan salah satu desa yang tergusur oleh proyek ini. Analisis
persepsi responden menggunakan skoring dengan metode Likert. Analisis nilai
lahan dan bangunan menggunakan metode Hedonic Pricing Method dimana
dipengaruhi oleh tiga variabel yakni lama menetap, jarak rumah ke pasar dan
tahun pencairan dana. Nilai rataan bangunan yang diperoleh yakni sebesar
Rp 452151.76/m2. Analisis sustainable livelihood menggunakan kerangka dari
Departement for International Development yang mempertimbangkan human
capital, social capital, natural capital, physical capital dan financial capital demi
menunjang keberlanjutan nafkah masyarakat. Proyek ini memiliki pengaruh yang
berbeda-beda dimana secara keseluruhan mendapatkan nilai 79.13 dari
sebelumnya sebesar 77.37 dan tergolong ke dalam status baik, artinya proyek
pembangunan jalan tol ini memberikan peluang untuk dapat melanjutkan dan
meningkatkan keberlanjutan nafkah masyarakat.